jpnn.com - JAKARTA - Hujan sejak dua minggu terakhir yang menguyur Jakarta dan sekitarnya membuat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang menangung rugi.
Perseroan harus mengganti sekitar 40 ribu meteran yang rusak akibat banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk mengganti meteran yang rusak, PLN harus merogoh kocek hingga Rp 18,5 miliar.
BACA JUGA: Air Masih Selutut, Listrik Belum Nyala
"Itu kerugian yang kami hitung sementara. Kalau untuk instalasi listrik PLN tidak ada yang rusak," ungkap General Manager PLN Disjaya, M Sulastyo saat ditemui di Tangerang, Jumat (24/1).
Kerugian itu diakui Sulastyo tidak separah tahun lalu. Pada 2013, banjir telah merendam 1.500 gardu distribusi, tahun ini ada 500 gardu yang dipadamkan.
BACA JUGA: Hanura Salurkan Asuransi dan Sembako di Jonggol
"Tahun lalu sampai ada gardu induk yang tenggelam. Bahkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) Muara Karang ikut direndam air. Kalau tahun ini tidak, hanya gardu distribusi yang tenggelam dengan jumlah lebih sedikit," bebernya.
Saat ini petugas PLN terus melakukan perbaikan, pembersihan dan penilaian terhadap gardu distribusi yang dipadamkan demi keamanan dan keselamatan masyarakat saat banjir.
BACA JUGA: Gara-gara Troli, Mobil Pengantar Roti Masuk Kali
"Petugas PLN terus memantau wilayah-wilayah mana saja yang masih tergenang air dan wilayah mana yang sudah layak dinormalkan kembali listriknya," tukasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Delapan Wilayah Masih Padam
Redaktur : Tim Redaksi