Banjir Putuskan Jalan Trans Barelang

Senin, 15 Oktober 2012 – 01:24 WIB
BATAM - Sejumlah ruas jalan di wilayah Batuaji dan Seibeduk kembali terendam banjir saat hujan lebat mengguyur kota Batam, Minggu (14/10) siang. Saking parahnya, jalur lalu lintas di Trans Barelang dan di Jalan Soeprapto sempat putus karena jalan tak bisa dilalui kendaraan.

Pantauan Batam Pos, kemarin, hujan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu tak hanya menenggelamkan ruas jalan R Soeprapto Batuaji. Namun, juga memutus lalu lintas di jalan Trans Barelang. Ratusan kendaraan yang hendak maupun pulang dari kawasan wisata Barelang tak bisa bergerak karena jalan terendam air.

Kendaraan terhenti di tengah jalan hampir tujuh jam. Pengendara yang nekat menerobos jalan kendaraannya mogok. "Gila. Empat jam sama sekali tak bisa bergerak," kata Hasan yang baru pulang dari pantai Melur, Galang.

Menurut Poniman, warga Citra Laguna, Sagulung, banjir di Trans Barelang tepatnya di depan Mako Brimob, mulai pukul 11.00-18.00 WIB. Hujan sebentar, katanya, pasti banjir. Padahal, katanya, sejak 2006 tak pernah ada banjir. "Sejak ada pembangunan ruko dan pasar Buana selalu banjir," ujarnya.

Di jalan R Soeprapto banjir merata mulai dari depan perumahan Puskopkar Batuaji hingga ke turunan bukit Daeng depan kampung Tembesisayur. Banjir yang paling parah terjadi di depan perumahan Buana Raya Sagulung, depan kampus Putera Batam, SPBU Genta III dan depan perumahan Puteritujuh. Banjir di titik-titik tersebut setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya banyak kendaraan yang terjebak macet dan mogok.

Banjir di jalan R Suprapto itu kebanyakan terjadi di lokasi pembangunan bangunan di pinggir jalan. Drainase yang tak berfungsi normal bahkan tak ada sama sekali, menyebabkan air dari lokasi pembangunan itu mengalir bebas ke jalan raya.

"Tengoklah, kalau ada pembangunan di pinggir jalan, pasti ada banjir. Karena drainase ditutup oleh pembangunan itu," keluh Budi salah seorang warga perumahan Puteri tujuh.

Di depan perumahan Puteritujuh misalnya, kata Budi, sejak adanya pembangunan ruko di depan perumahan Puteri Tujuh, jalan di sana selalu banjir. Bahkan perumahan warga juga langganan banjir saat ini. "Ini karena drainase utama di tutup pembangunan," katanya.

Padahal sebelumnya lokasi itu bebas banjir. Begitu juga dengan kondisi jalan di depan Mall SP Plaza. Proses pengerjaan pipa ATB di lokasi pinggir jalan dan pembangunan di bagian samping Bakos wong cilik  menyebabkan jalan itu kebanjiran. Padahal sebelumnya jalan itu bebas banjir.

Kondisi banjir yang paling parah di Seibeduk. Jalan S Parman nyaris putus akibat luapan air dari perumahan memenuhi drainase dan badan jalan di sana.

Banjir terjadi secara merata mulai dari pintu I perumahan Bidaayu sampai ke pasar pancur. Banjir dijalanan itu mencapai I meter. Kondisi ketinggian air di jalan melebihi ketinggian tembok drainase. Sehingga kendaraan tak bisa melewati. (wel/eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Belum Teratasi, Warga Mengeluh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler