Banjir Rendam Ribuan Rumah

Rabu, 26 Desember 2012 – 08:13 WIB
DOMPU--Ribuan rumah penduduk di Kecamatan Dompu dan Woja Senin siang direndam banjir. Air meluap di sejumlah kawasan setelah daerah tersebut diguyur hujan deras. Tidak saja rumah penduduk, tetapi perkantoran,  fasilitas umum dan sejumlah ruas jalan juga digenangi air.

Banjir yang terjadi sekitar pukul 14. 30 wita itu, akibat hujan lebat yang melanda Kota Dompu dan sekitarnya. Saking besarnya hujan, sejumlah sungai tak mampu membendung luapan air ke perkampungan warga.

Wilayah yang menjadi sasaran terjangan banjir antara lain di Kecamatan Dompu yakni Kelurahan Kota Baru, Lingkungan Mantro Kelurahan Bada, Bali Satu, Potu, Karijawa. Serta Kelurahan Simpasai, Kandai Dua, Desa Wawonduru Kecamatan Woja.

Ketinggian air banjir yang merendam perumahan warga bervariasi dari lutut orang dewasa hingga sampai 1,5  meter. Ketinggian air lebih dari satu meter terjadi terutama di permukiman warga yang berada di bantaran sungai.

Karena air bah datang tiba-tiba, sejumlah warga mengaku kaget dan spontan berlari menyelamatkan diri. Derasnya arus banjir membuat panik. Mereka mengaku tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan harta benda dan perabot rumah tangga lainnya. "Saya hanya bisa selamatkan beberapa pakaian saja," tutur Kartini salah seorang warga lingkungan Mangge Maci Kelurahan Simpasai saat ditemui, Selasa (25/12).

Di wilayah kelurahan Kandai Dua, tidak hanya rumah warga yang direndam air banjir. Ruas jalan utama dari arah Woja menuju kota Dompu tak luput dari luapan air bah. Kondisi ini pun sempat menimbulkan kemacetan arus kendaraan. Bahkan halaman sekolah TK Pembina dan Kantor Dishub Dompu juga menjadi areal genangan.

Sementara di wilayah Desa Wawonduru, selain menggenangi rumah penduduk, banjir juga meluap ke ruas jalan perkampungan dan merendam bangunan musala serta halaman sekolah MTs. Ratusan hektare tanaman padi petani di wilayah tersebut dipastikan rusak akibat terjangan banjir. "Kami berharap secepatnya ada bantuan  dari pemerintah. Karena perkakas dapur jelas sudah tidak bisa dipakai akibat terendam air banjir," kata beberapa orang warga.

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas dari Dinsosnakertrans tampak aktif di lokasi membantu warga. Kabag Humas Setda Dompu Abdul Syahid SH juga turun aktif memantau sejumlah wilayah yang dilanda banjir kemarin.

Data sementara yang dilaporkan tim BPBD Dompu, jumlah rumah yang terendam banjir di Kecamatan Dompu dan Woja sebanyak 2.147 unit. Rincian rumah warga yang diterjang banjir di Kecamatan Dompu totalnya sebanyak 337 unit. Sedangkan di Kecamatan Woja sebanyak 1.815 unit. "Itu sudah termasuk total dari lima rumah warga di Kecamatan Dompu yang hanyut atau roboh," ungkap Kabag Humas Setda Dompu Abdul Syahid SH saat dihubungi kemarin.

Menurut Syahid, langkah awal yang dilakukan pemerintah yakni menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat berupa bahan sembako, makanan siap saji dan sejumlah pakaian layak pakai. Bantuan itu akan disalurkan langsung ke masing-masing kantor lurah dan desa di lokasi banjir. "Nilai kerugian masih dihitung, alhamdulilah tak ada korban jiwa," katanya.

Sementara itu di Kota Bima, hujan  lebat yang mengguyur Senin siang membuat puluhan rumah di Kelurahan Melayu terendam banjir. Seorang warga Kelurahan Melayu, Agus mengatakan, banjir seperti itu memang kerap terjadi di lingkungannya. Apalagi jika hujan lebat, dipastikan akan terjadi banjir. Dikatakan, beberapa faktor yang menyebabkan banjir, antara lain kapasitas sungai tidak  dapat menampung volume air. Selain itu, tidak adanya selokan juga sangat mempengaruhi terjadinya banjir.  "Di sini tidak ada saluran got," kata Agus  sambil menunjukan kondisi Lingkungan Lewi Jambu.

Lurah Melayu Mulyadi ST mengatakan, kelurahan yang dipimpinnya itu selalu mendapat musibah banjir setiap tahun. Baik banjir kiriman ataupun banjir karena genangan air hujan. Dikatakan, faktor lain penyebab banjir adalah  air laut yang pasang. Jika air laut pasang maka air sungai tidak dapat mengalir ke laut. Sehingga rumah warga menjadi  sasaran luapan air sungai tersebut.

Banjir terutama terjadi di beberapa titik yang dilalui sungai. Diantaranya RT 7, 9, 12, 14, dan 17. Wilayah tersebut  memang berada di bantaran sungai.  Akibat kejadian tersebut, warganya kerap mengalami kerugian.  Kerugian yang ia maksudkan berupa hewan ternak dan beberapa barang lain yang terendam banjir. Untuk itu dia mengimbau kepada warganya untuk terus berantisipasi. "Warga harus berhati-hati," ungkapnya. (cr-im/cr-rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Magelang Diterjang Lahar Dingin Merapi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler