jpnn.com - JAMBI - Banjir yang diakibatkan gelombang pasang air laut tinggi (rob) terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Senin (13/1), sekitar pukul 04.00 WIB.
Banjir itu mengakibatkan tiga rumah warga rusak berat, dan beberapa fasilitas umum terdampak.
BACA JUGA: Bersinar di Pementasan Lenong Simpanan Juragan, Kim Kautsar Banjir Pujian
"Banjir pasang ini diperparah dengan tingginya gelombang air laut, sehingga ada tiga desa di Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menjadi daerah paling terdampak akibat peristiwa itu," kata Camat Sadu Faisyal saat dihubungi di Jambi, Selasa (14/1).
Menurut dia, dari laporan dan hasil pemantauan di lapangan, ada tiga rumah hancur dihantam gelombang pasang. Sebanyak tiga rumah itu berlokasi di RT 10 Dusun III, Desa Air Hitam Laut, Sadu.
BACA JUGA: Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
"Kami mendapat laporan ada tiga rumah yang rusak berat atau hancur akibat diterjang banjir rob di Desa Air Hitam Laut, yang hanyut tersapu gelombang tinggi dan angin kencang akibat cuaca buruk di pesisir pantai Tanjung Jabung Timur," kata Faisyal.
Menurut dia, ada puluhan jiwa terpaksa mengungsi akibat peristiwa ini. Dari data kecamatan, ada enam rumah dan tempat usaha di Desa Sungai Jambat yang rusak berat, empat rumah rusak sedang dan empat rumah lainnya rusak ringan.
BACA JUGA: Banjir Masih Merendam Dua Ruas Jalan di Jakbar
Warga yang tinggal di pesisir laut diminta untuk waspada ancaman gelombang tinggi dan pasang air laut yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"Dari keterangan BMKG yang kami terima, puncak gelombang tinggi ini terjadi hari ini, warga diminta waspada dan kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan unsur terkait menghadapi fenomena alam itu," kata Faisyal.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tanjung Jabung Timur Helmi Agustinus mengatakan pihaknya tetap melakukan koordinasi mengantisipasi banjir rob yang melanda lima kecamatan wilayah pesisir. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama saat air pasang dan ancaman hewan berbisa.
"Sejumlah jalan penghubung dan jalan utama tergenang air, namun durasinya tidak lama. Kecamatan yang terdampak meliputi Kecamatan Sadu, Nipah Panjang, Sabak Timur, Kuala Jambi, dan Mendahara," kata Helmi Agustinus. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi