JAKARTA - Apresiasi bursa Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu bisa menjadi modal positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk menguat di awal bulan Ramadan ini. Akhir pekan lalu IHSG ditutup turun ke level 4.845,13.
Head of Technical Research PT Trust Securities Reza Priyambada memerkirakan, pada perdagangan hari ini IHSG bergerak pada rentang support 4.820-4.832 dan resistance 4.865-4.880.
"Penguatan bursa saham AS diharapkan memberikan sentimen positif pada IHSG. Investor juga bisa memanfaatkan pelemahan yang ada untuk kembali melakukan aksi beli bertahap," ungkapnya kemarin.
Wall Street pada akhir pakan lalu memang menghijau. Indeks S&P 500 naik 3,74 poin (0,19 persen) ke 1.960,96. Indeks Nasdaq menanjak 18,88 poin (0,43 persen) ke 4.397,93. Indeks Dow Jones menguat 5,73 poin (0,03 persen) ke 16.851,84.
Rilis kenaikan Michigan consumer sentiment AS, kata Reza, memberikan sentimen positif sehingga bursa saham AS kembali ke zona hijau. Pelaku pasar memanfaatkan rilis data positif tersebut untuk kembali mengakumulasi saham yang sebelumnya melemah.
Pernyataan salah satu pejabat The Fed Louis J Bullard yang menyarankan untuk segera menaikkan suku bunga The Fed membuat mayoritas bursa saham Asia melemah pada akhir pekan lalu.
"Kondisi negatif itu menggantikan sentimen dari Timur Tengah yang dikabarkan peningkatan tensi geopolitik tidak terlalu mengganggu pasokan minyak mentah," terusnya.
Di sisi lain, laju bursa saham Eropa bergerak variatif cenderung melemah. Pelaku pasar merespons negatif masih adanya perlambatan di Prancis dan rendahnya inflasi Spanyol yang diiringi lesunya penjualan ritel.
Terkait nilai tukar rupiah, Reza menyatakan masih melanjutkan melemah. Padahal, laju dolar AS (USD) sedang turun seiring lesunya pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu sehingga diekspektasikan menahan kenaikan bunga The Fed.
BACA JUGA: Kenaikan Tarif KA Harus Persetujuan Pemerintah
"Bahkan pernyataan positif Menko Perekonomian bahwa harga sembako relatif stabil karena meningkatnya pasokan tidak mampu membendung pelemahan rupiah," kata dia.
Apalagi ditambah perkiraan adanya lonjakan inflasi dan berlakukannya tarif listrik baru pekan ini bakal menambah sentimen negatif pada rupiah. (gen/oki)
Rekom:
BBRI Ban k BRI 10.100 10.050 10.225
M AIN Malindo 2.720 2.710 2. 750
SCMA Surya Citra 3.500 3.490 3.545
AS II Astra Internas 7.350 7.325 7.425
BACA JUGA: Naikkan Harga Tiket, Garuda Ikuti Batas Maksimal
BACA JUGA: Tiket Pesawat Ludes, Masyarakat Diimbau Beli Lebih Awal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Omzet Jasa Pengiriman Naik 30 Persen
Redaktur : Tim Redaksi