Banjir Terbesar Setelah 10 Tahun

Sabtu, 10 November 2012 – 12:17 WIB

PALEMBANG--Banjir yang merendam ratusan rumah di bantaran Sungai Bendung, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, adalah yang terbesar setelah 10 tahun belakangan. Pasalnya banjir setinggi lutut orang dewasa tersebut, telah merendam  hampir seluruh pemukiman rumah warga yang ada.

Pantauan koran ini, banjir merendam pemukiman rumah warga di kawasan Gersik Jl Selada, Jl Katu, Jl Pakis serta Jl Paku, dan kawasan Bendung di Lrg Jambu, Lrg Durian serta lainnya. Disamping itu, banjir juga menggenangi halaman Universitas IBA Palembang,

“Banjir lah masuk ke rumah dek. Terpaksa barang-barang elektronik dipindahkan ke tempat yang aman, biar tak terendam air Saya juga harus menyelamatkan dan menyimpan seluruh surat-surat penting yang ada,” Kata Senen Somad Ketua Rt 25, Jumat (9/11).

Disamping itu, ia terlihat sibuk menggangkat dan memindahkan sofa yang ada dirumahnya. Dan memindahkan seluruh kasur dan batal tidur yang tempat yang lebih tinggi, seperti meja dan lemari. Setelah barang bagian ruang tamu dan rempat tidur telah berhasil diselamatkan.

Bapak tiga anak tersebut lalu berlari ke ruang dapur dan langsung menggangkat kulkas dan memberikan sepotong kayu pada bagian bawahnya. Ini tujuannya, agar letak kulkasnya lebih tinggi biar tak korsleting dan menyentrum air yang masuk ke rumah, “ Pokoknya kita berusaha menyelamatkan seluruh barang yang dimiliki. Pasalnya barang bila terendam air pasti rusak,” ungkapnya.

Setelah barang berhasil dipindahkan dan diamankan, lalu dirinya mengambil dorongan dan kain untuk mengeringkan lantai dari genangan banjir yang ada. Barukah rumahnya bisa dikeringkan dan serangan banjir yang masuk rumahnya.

“Banjir kini menggenangi bagian depan dan belakang rumahnya. Banjir pasti mengenangi seluruh pemukimanan rumah di bantaran Sungai Bendung. Pasalnya permukaan sungai bendung telah sejajar dengan jalan dan menguap mengalir ke pemukiman rumah warga di sekitarnya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Rt 21, Arifien Davat, mengaku, kalau rumahnya juga tergenang banjir setinggi betis orang dewasa. Namun, banjir tak sampai merendam bagian dalam rumahnya. “ Banjir yang merendam rumahnya kali ini, adalah yang terbesar setelah 10 tahun belakangan. Pasalnya banjir seperti ini hanya terjadi di tahun 2002 lalu,” cetusnya.

Ia berharap hujan lebat tak terus menguyur Kota Palembang. Bila hujan terus turun, dipastikan banjir akan makin meninggi merendam pemukiman warga  di bantaran Sungai Bendung. “ Bila itu terjadi, dipastikan banyak warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Lurah 9 Ilir, Agustian Khatmir SH MSi, mengaku, hampir pemukiman rumah warga di bantaran Sungai Bendung, Kelurahan 9 ilir, terendam banjir. Maka itulah, mantan lurah 2 ilir menghimbau kepada warga untuk selalu waspada dan mengantisipasi masalah banjir yang terjadi.

Masalah banjir ini, sambungnya, dikarenakan kehendak alam. Pasalnya tingginya intensitas hujan yang terjadi belakangan ini, mengakibatkan tingginya permukaan sungai musi dan sungai bendung. “ Kondisi inilah yang mengakibatkan air tak bisa dibuang ke pembuangan yang ada. Malahan air dari sungai musi dan sungai bendung masuk ke pemukiman  rumah warga,” pungkasnya.   

Sementara itu, puluhan rumah yang ada di Jalan Rawajaya Klurahan Pahlawan Kecamatan Kemuning terandam banjir, akibat diguyur hujan deras Kamis malam (8/11). Pasalnya daerah datarana rendah ini memang selalu menjadi langganan banjir bila musim hujan tiba seperti saat ini.

Yati salah seorang warga mengaku, sejak pukul 23.00 WIB dirinya beserta keluarga sudah mengungsi ketempat keluarga yang lain, karena iar yang masuk rumah hingga atas sepaha orang dewasa.” Jadi kami memilih mengungsi sementara, hingga tadi pagi iar juga belum menyusut, untuk barang dan perabotan sebelumnya sudah diberskan sebelum rumah kami tinggalkan,” bebernya.

Diakuinya, banjir kali ini sangat besar terjadi, karena selama ini banjir yang datang tidak berlangsung lama dan surut, bila dibanding saat ini.” Apalagi keadaan rumah kami juga agak tinggi bila dibanding rumah warga yang lain, dan biasanya tidak sampai sebesar ini,” terangnya.

Sementara  kondisi air  yang menggenangi jalan Barlian Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami banyak dimanfaatan oleh pemilik bengkel. Salajh satunya bengkel Yamaha yang tepat berada di depan jalan tersebut bnyak mendapat orderan, karena baru setengah jam di buka sudah banyak pemilik kendaraan sepeda dua yang  mogok  mendatangi bengkel tersebut

Ari salah saeorang pengguna jalan mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan yang digenangi air ini, karena selain merusak motor banjir juga mengakibatkan kemacetan panjang, sehingga aktifitasnya sidikit terunda. “ air yang menggenangi jalan ini karena drainase yang ada di pinggir jalan tersumbat, sehingga meluber kejalan,” ungkapnya.

Untuk itu, ia memminta agar upaya pemerintah untuk menangguangi keadaan ini dapat segera direalisasikan, agar  metropolis tidak lagi mengalami banjir, dan yang pertama adalah pihak Kecamatan setempat yang harus langsung turun elapangan melihat keadaan ini. (yud/cj2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk, Bupati Gebuk Ketua Fraksi PDIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler