jpnn.com, SUKABUMI - Pabrik PT Aqua Golden Mississipi yang berada di Jalan Siliwangi nomor 70 Desa Mekarsari, Cicurug, Sukabumi, Jabar, dilaporkan terendam banjir.
"Terendamnya pabrik Aqua di Desa Mekarsari tersebut karena disebabkan tembok panel tidak bisa menahan derasnya terjangan arus banjir bandang yang akhirnya jebol, dampaknya air masuk dan merendam ke sebagian ruangan di perusahaan tersebut," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.
BACA JUGA: Banjir Bandang di Sukabumi, Rumah Terendam, dan Penjual Roti Hanyut
Menurutnya, terendamnya pabrik tersebut merupakan rangkaian kejadian banjir bandang yang terjadi di Sungai Cibuntu.
Lokasi pabrik Aqua tersebut berada di depan dan tidak jauh dari aliran sungai.
BACA JUGA: Hujan Deras, Bu Ade Yasin Keluarkan Instruksi Tegas
Namun hingga kini belum ada informasi jatuhnya korban dari karyawan pabrik tersebut.
Dampak bencana banjir tersebut membuat ruangan produksi pengolahan air terendam sehingga tidak bisa beroperasi.
BACA JUGA: Beli Rumah di Perumahan Sawangan Depok, Bebas Banjir, Bonus Emas 10 Gram
Diperkirakan ketinggian air yang merendam pabrik itu mencapai 30 centimeter, karena lokasi kejadian berada di dalam areal pabrik sehingga ada aturan yang harus dipatuhi sebab tidak bisa siapa pun masuk.
"Belum diketahui kondisi terkini pascabanjir bandang yang merendam sebagian pabrik Aqua tersebut, namun yang jelas kejadian ini merupakan rentetan bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cicurug," tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, untuk di Kecamatan Cicurug jumlah rumah yang terdampak bencana tersebut mencapai seratusan dan hingga kini masih dalam pendataan.
"Ada dua korban saat bencana itu terjadi yang hingga kini masih dalam pencarian dan belum diketahui nasibnya," katanya sambil menjelaskan, kedua korban merupakan pembuat roti yang terseret arus banjir bandang.
"Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan karena kondisi sudah malam ditambah minim penerangan, maka operasi SAR akan dilanjutkan pada Selasa, (22/9)." (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha