KENDARI - Hujan yang mengguyur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berubah jadi bencana. Hampir semua wilayah di kota peraih Adipura ini direndam banjir. Semua daerah dataran rendah tak luput dari genangan air. Air melumpuhan semua aktivitas warga. Entah siapa yang mau disalahkan dalam peristiwa ini, yang pasti banyak sungai meluap kemudian merendam dan menenggelamkan ratusan rumah penduduk. Hampir seluruh jalan-jalan protokol juga tergenang air bahkan beberapa jembatan putus.
Menurut caatatan Kendari Pos (JPNN Group), bencana banjir ini merupakan yang terparah sejak tahun 1975 silam. Memang tahun 2004 lalu, sempat ada banjir yang lumayan parah di daerah aliran Sungai Wanggu, tapi hanya berdampak terhadap warga sekitar sungai.
Sedangkan banjir yang terjadi Selasa (16/7) dini hari, menimpa hampir semua pemukiman dan jalan-jalan protokol di Kota Kendari. 13 kali dilaporkan meluap, dan menggenangi 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari.
Air mulai masuk ke rumag-rumah penduduk sejak Senin (15/7) malam. Daerah pertama yang dilaporkan kebanjiran adalah wilayah Kemaraya. Sungai kecil di wilayah itu meluap dan menjebol tanggul yang ada. Rumah yang berada di pinggir kali tak selamat. Perlahan, air dilaporkan meninggi di beberapa lokasi dan puncaknya terjadi saat warga sedang menikmati hidangan sahur. Seperti bah, air meluap dan menenggelamkan berbagai wilayah.
"Yang terparah itu di Kali Wanggu, Nanga-nang dan Kampus Baru, ketinggian mencapai 3 meter," kata Kepala SAR Kota Kendari, Jafar kepada Kendari Pos, Selasa (16/7) malam. (kp/awa/jpnn)
Menurut caatatan Kendari Pos (JPNN Group), bencana banjir ini merupakan yang terparah sejak tahun 1975 silam. Memang tahun 2004 lalu, sempat ada banjir yang lumayan parah di daerah aliran Sungai Wanggu, tapi hanya berdampak terhadap warga sekitar sungai.
Sedangkan banjir yang terjadi Selasa (16/7) dini hari, menimpa hampir semua pemukiman dan jalan-jalan protokol di Kota Kendari. 13 kali dilaporkan meluap, dan menggenangi 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari.
Air mulai masuk ke rumag-rumah penduduk sejak Senin (15/7) malam. Daerah pertama yang dilaporkan kebanjiran adalah wilayah Kemaraya. Sungai kecil di wilayah itu meluap dan menjebol tanggul yang ada. Rumah yang berada di pinggir kali tak selamat. Perlahan, air dilaporkan meninggi di beberapa lokasi dan puncaknya terjadi saat warga sedang menikmati hidangan sahur. Seperti bah, air meluap dan menenggelamkan berbagai wilayah.
"Yang terparah itu di Kali Wanggu, Nanga-nang dan Kampus Baru, ketinggian mencapai 3 meter," kata Kepala SAR Kota Kendari, Jafar kepada Kendari Pos, Selasa (16/7) malam. (kp/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Sudah Melewati Jembatan Pasar Baru, Warga Panik
Redaktur : Tim Redaksi