Banjir, Warga Bongkar Jalan

Selasa, 04 September 2012 – 07:17 WIB
TIMIKA – Hujan yang mengguyur sejak Minggu (2/9) sore hingga Senin (3/9) menyebabkan sebagian besar pemukiman masyarakat di Kota Timika dan sekitarnya terendam banjir. Bahkan ratusan warga RT 25 dan 26 Kampung Nawaripi, Distrik Mimika Baru, sejak Senin (3/9) pukul 06.00 WIT melakukan aksi pemalangan dengan menggunakan batu, kayu balok serta papan di jalan, sebelum akhirnya memutuskan membongkar jalan yang menghubungkan Kota Timika dengan Mapurujaya hingga Pelabuhan Pomako di Distrik Mimika Timur.

Pantauan Radar Timika (JPNN Group), warga yang membongkar jalan tersebut merasa kesal karena mengganggap arus air tidak mengalir dengan lancar sebagai akibat kecilnya saluran air yang ada di bawah ruas jalan tersebut, karena hanya mengandalkan gorong-gorong ukuran kecil padahal debit air sangat tinggi.

Warga yang juga diantaranya ibu-ibu, masing-masing membawa alat untuk menggali jalan, mulai dari linggis, sekop hingga martil besar untuk membongkar lapisan aspal. Beberapa warga mencungkil jalan aspal hingga di bagian tengah hingga pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan kepolisian datang di tempat kejadian. Namun pihak berwajib tidak bisa berbuat banyak terhadap apa yang dilakukan warga

Akibatnya, arus lalu lintas kendaraan terhambat. Antrian kendaraaan banyak di sepanjang Jalan Yos Sudarso. Setelah bernegosiasi dengan warga, akhirnya jalan sempat dibuka sebentar untuk kendaraan sepeda motor dan mobil melintas. Namun kemudian dipalang lagi dan jalan dibongkar sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Kendaraan dari arah Mapurujaya kemudian beralih melewati SP 1 menuju Timika, demikian sebaliknya kendaraan dari Timika melalui Jalan Budi Utomo tembus ke SP 1 kemudian ke Mapurujaya dan sekitarnya.

Beberapa saat kemudian warga yang berdatangan semakin banyak. Mereka bergotong royong membongkar parit yang dinilai tidak bisa menampung muatan air yang begitu banyak.
“Karena sudah sering banjir, warga mau jembatan ini diganti dengan yang lebih permanen,” kata Ketua RT 25 Nawaripi, Bernard Kocu saat ditemui Radar Timika di lokasi pemalangan dan pembongkaran jalan, Senin  (3/9).

Sementara itu, Ketua RT 26, Sepi mengatakan pemalangan dilakukan warga akibat kali terlalu kacil untuk dilewati air. Menurutnya lokasi itu tidak mampu mengalirkan air yang meluap dari arah Jalan Hasanuddin dan parit di sepanjang jalan yang bertemu di tempat tersebut.

Kata dia, aksi pemalangan dilakukan karena warga sudah sering mengeluhkan masalah tersebut, namun tidak ditanggapi pihak yang berwenang.
 
“Pemalangan sudah berlangsung dari jam 06.00 Wit dan akan terus dilakukan sampai ada perhatian dari Dinas PU. Jalan tetap kita bongkar,” tegasnya.

Ia juga berharap terkait permasalahan banjir ini, pemerintah daerah dan legislative perlu secepatnya menyusun sebuah regulasi sebagai payung hukum dalam mengatasi permasalahan sampah.
Ia menambahkan, dalam satu hingga dua hari kedepan pihaknya akan melakukan pembersihan parit,  bukan saja yang berada di Nawaripi, tetapi  juga di Kota Timika.

Sejumlah pejabat daerah yang hadir sekitar Pukul 10.00 WIT di tempat itu sempat menjadi sasaran kekesalan warga. Mereka menyalahkan pemerintah, karena dianggap membangun jalan tanpa mempertimbangkan nasib masyarakat.

Warga baru merasa tenang setelah beberapa saat kemudian alat berat berupa eksavator didatangkan oleh Satuan Kerja (Satker) Jalan Nasional Wilayah 6 Timika, Papua.

Pada saat itu selain pejabat Satker yang meninjau langsung keadaan banjir dan memberikan penanganan, hadir juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mimika, Ir Wansudin Purba, MMT,  Kasatlantas Polres Mimika AKP Budi Cahyono, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Suparno, SE, sejumlah tokoh masyarakat serta ratusan warga. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Jalan Nasional Wilayah 6 Kabupaten Mimika, Arnol Mika yang ditemui wartawan kemarin belum mau memberikan keterangan yang lebih banyak mengenai pembongkaran ruas Jalan Yos Sudarso tersebut.

Saat ditanya mengenai perhitungan pihaknya sebelum membangun jalan tersebut, Arnol memberikan jawaban singkat bahwa pembangunan jalan tersebut sebelumnya sudah dihitung dengan mempertimbangkan debit air maksimal.

Berkaitan dengan langkah sementara yang akan ditempuh, Arnol mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dalam hal ini Dinas PU Kabupaten MImika, untuk pengambilan langkah, apakah akan dibuat jembatan atau lainnya.

Sementara itu dari pantauan Radar Timika pengerjaan pembongkaran ruas Jalan Yos Sudarso sejak sekitar pukul 10.00 WIT dilakukan dengan eksavator. Hingga malam sekitar pukul 20.00 WIT masih diupayakan dipasang gorong-gorong ukuran besar. (rex/jet)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aroma Korupsi di Kawasan Karebosi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler