Bank Agro Selektif Gelontorkan Kredit

Selasa, 20 November 2012 – 04:48 WIB
JAKARTA - Manajemen PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) optimistis menyudahi tahun ini dengan kinerja positif. Optimisme itu sejalan dengan sejumlah strategi yang telah dijalankan perseroan. Salah satunya, menekan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) secara maksimal dengan memperketat penyaluran kredit.

Keseriusan manajemen menekan kredit bermasalah tidak main-main. Itu terlihat dari rencana perseroan membentuk divisi khusus dan melakukan pembinaan secara aktif maupun pasif. Tiim khusus itu didesain khusus mereduksi NPL hingga ke level 30 persen. ”Saat ini NPL masih bertengger di kisaran 3,20 persen (gross),” ungkap Heru Sukanto, Direktur Utama BRI AGRO, di Jakarta, Jakarta, Senin, (19/11).

Selama ini, kredit tersalurkan sebesar Rp 2,19 triliun. Kredit lancar mencapai Rp 2,04 triliun, kredit dalam perhatian khusus Rp 79,42 miliar. Kredit kurang lancar Rp 40,46 miliar, diragukan Rp 9,2 miliar dan macet Rp 20 miliar. Dengan langkah itu, hingga penghujung tahun ini laba bersih senilai Rp 50,58 miliar bakal tercapai. ”Memang proyeksi itu naik 30 persen dibanding edisi 2011. Tetapi, kami percaya bakal terealisasi,” imbuh Heru.

Anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BBRI) itu mengklaim kuartal tiga telah mengantongi laba bersih senilai Rp 22,25 miliar. Meski menurun 14,41 persen dari laba bersih edisi sebelumnya di level Rp 26,15 miliar. Total aset terekam sebesar Rp 3,18 triliun dibanding kuartal tiga 2011 sebesar Rp 3,44 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 3,14 triliun dari Rp 2,42 triliun. ”Ada juga cadangan restrukturisasi kredit yang berbalik menjadi laba,” tukas Heru.

Di sisi lain, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 15,45 persen dari sebelumnya 16,96 persen. Tingkat pengembalian aset (return on asset) turun 1,33 persen dari 1,41 persen dan tingkat pengembalian modal (return on equity) juga turun menjadi 9,26 persen dari 12,26 persen. Margin laba bersih (net interest margin) naik menjadi 6,32 persen dari 5,30 persen. BOPO perseroan naik menjadi 89,05 persen dari 88,42 persen. Rasio utang berbanding deposito perseroan naik menjadi 90,48 persen dari 67,57 persen. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setengah Peserta Jamsostek Pekerja Informal Dipangkas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler