BACA JUGA: Omzet Jasa Konstruksi di APBN Tembus Rp 168 T
Meski masih jauh dari ketentuan minimal dari bank sentral, sejumlah bank menilai sudah saatnya mereka untuk menambah CAR”Dengan demikian, ruang ekspansi tetap terjaga atau dengan kata lain tetap bisa melakukan ekspansi,” ujar Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi
BACA JUGA: Sales Ritel Tembus Rp 70 T
Emiten berkode BBKP itu kini tengah mematangkan rencana penambahan modal merekaBACA JUGA: Bakrie Alihkan Utang ke Kreditor Asing
"Kita ingin meningkatkan itu agar ruang untuk ekspansi lebih besar," jelasnyaPerseroan, sambung dia, ingin menjaga CAR di level 14 persenPosisi CAR di level itu membuat ruang ekspansi masih cukup tersediaRencana rights issue perseroan untuk mendapatkan suntikan modal saat ini molor dari rencana semula, yaitu di akhir tahun iniBBKP berniat menerbitkan 20-30 persen saham dari total modal disetor dengan target perolehan dana hingga Rp 1 triliunNamun, turbulensi finansial membuat mereka mengurungkan niat itu.
Glen memastikan bahwa pihaknya tetap menjalin komunikasi intensif dengan calon mitra investor yang akan masuk lewat mekanisme rights issue tersebut"Komunikasi terus, tapi memang tertundanya ini murni karena investor wait and see dulu dengan kondisi sektor finansial yang seperti ini," terang Glen.
Glen menyebut ada sejumlah investor yang masih sangat berminat masuk ke bank yang fokus di segmen UMKM ituInvestor tersebut merupakan lembaga asing dan lokalDari asing, di antaranya adalah sebuah konsorsium Eropa dan Asia dan satu investor dari perusahaan investasi di EropaSatu grup bank asing, yaitu Rabobank Group, semula ikut menjadi penawarTapi, belum ada kepastian berartiApalagi, setelah bank yang berbasis di Belanda itu mengakuisisi Bank Haga dan Hagakita.
Selain CAR, posisi DPK BBKP juga menurun hingga 15,22 persenNamun, Glen mengatakan, untuk DPK pihaknya sudah berhasil meningkatkannya setelah masuknya sejumlah dana dari korporasi.
Aksi suntik modal juga dilakukan PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO)Mereka berencana melakukan rights issue dengan kisaran nilai sebesar Rp 150 miliarCoporate Secretary AGRO Hirawan Nur Kustono mengungkapkan, AGRO bakal melepas 35 persen dari seluruh modal disetor
Namun, dia belum bisa menjelaskan siapa yang akan diajak bekerja sama oleh perseroan sebagai pelaksana penjamin emisi sekaligus standby buyer-nya”Hal itu dilakukan untuk memperkuat permodalan kita, akan dilaksanakan semester satu 2009,” imbuh Hirawan.
Dengan asumsi capaian right issue tersebut, rasio kecukupan modal perseroan (capital adequacy ratio, CAR) akan terkerek ke posisi 16-17 persenPer kuartal ketiga, CAR perseroan berada di kisaran 13,39 persen
Perseroan akan mengkaji lebih lanjut rencana penawaran umum saham terbatas tersebutSebab, harus diakui, gejolak di sektor finansial akan memengaruhi sukses-tidaknya aksi korporasi tersebut”Kami akan cermati secara lebih hati-hati,” tuturnya
AGRO saat ini mayoritas sahamnya hingga 96 persen dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbum)Dia memastikan Dapenbum akan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan
Perseroan juga sedang menjajaki pembicaraan dengan sejumlah investor, baik lokal maupun asing, untuk ikut masuk ke perseroan”Kami belum bisa sebutkan nama-namanya,” katanyaBank lain yang juga bakal menambah modal lewat rights issue adalah PT Bank Bumiputera Indonesia TbkPada paro pertama 2009, Bumiputera berencana melakukan penawaran saham terbatas dengan target perolehan dana di kisaran Rp 150 - 200 miliar.
"Perolehan dana itu untuk memperkuat modal, sehingga kami bisa menjadi bank jangkarSaat ini kami matangkan rencana itu," kata Presdir Bank Bumiputera M.CPalaniappan awal pekan iniSaat ini, CAR perseroan mencapai 10,9 persenDengan besaran CAR tersebut, Bumiputera merasa ruang untuk ekspansi tidak seberapa lebarSolusinya, bank tersebut harus mendapat suntikan modal. (eri/wir)
Perkembangan CAR Bank Umum
Periode CAR (Persen)
Juni 17,58
Juli 17,44
Agustus 17,1
September 17,2
Oktober 16,7
Sumber: BI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sektor Infrastruktur Tetap jadi Andalan
Redaktur : Tim Redaksi