MADIUN - Beberapa bank perseroan berbondong-bondong memberi bantuan pinjaman dana untuk PT Industri Kereta Api (INKA). Yakni, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Bank Muamalat dan Bank of Tokyo.
Direktur Administasi dan Keuangan INKA, Bambang Soenjaswono mengatakan pihaknya telah memperoleh kucuran dana pinjaman dari Bank Muamalat sebesar Rp 80 miliar. Uang itu nantinya akan digunakan untuk biaya modal pengerjaan sejumlah pembangunan sarana pendukung perkeretaapian.
"Kemarin kita melakukan penandatangan pinjaman perbankan sebesar Rp 80 miliar dengan Bank Muamalat," ucap Bambang Soenjaswono di kantor pusat PT INKA, Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (23/3).
Namun Bambang enggan merinci lebih lanjut berapa besaran dana pinjaman dari bank persero lainnya. Tapi dia memastikan dana pinjaman ini nantinya akan digunakan perseroannya untuk dana pengadaan sejumlah kontrak yang telah di-taken INKA beberapa waktu lalu.
"Hingga Februari kita telah menerima nilai penjualan sebesar Rp 102 miliar. Sampai saat ini pinjaman yang telah kami gunakan sebesar Rp 400 miliar, ini termasuk kebutuhan belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp 65 miliar untuk pembangunan dua workshop (tempat perakitan kereta)," papar Bambang.
Tahun ini PT INKA menargetkan dapat meraih penjual senilai Rp 935 miliar. "Target itu naik 30 persen dari tahun lalu, yakni Rp 633 miliar," pungkasnya. (chi/jpnn)
Direktur Administasi dan Keuangan INKA, Bambang Soenjaswono mengatakan pihaknya telah memperoleh kucuran dana pinjaman dari Bank Muamalat sebesar Rp 80 miliar. Uang itu nantinya akan digunakan untuk biaya modal pengerjaan sejumlah pembangunan sarana pendukung perkeretaapian.
"Kemarin kita melakukan penandatangan pinjaman perbankan sebesar Rp 80 miliar dengan Bank Muamalat," ucap Bambang Soenjaswono di kantor pusat PT INKA, Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (23/3).
Namun Bambang enggan merinci lebih lanjut berapa besaran dana pinjaman dari bank persero lainnya. Tapi dia memastikan dana pinjaman ini nantinya akan digunakan perseroannya untuk dana pengadaan sejumlah kontrak yang telah di-taken INKA beberapa waktu lalu.
"Hingga Februari kita telah menerima nilai penjualan sebesar Rp 102 miliar. Sampai saat ini pinjaman yang telah kami gunakan sebesar Rp 400 miliar, ini termasuk kebutuhan belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp 65 miliar untuk pembangunan dua workshop (tempat perakitan kereta)," papar Bambang.
Tahun ini PT INKA menargetkan dapat meraih penjual senilai Rp 935 miliar. "Target itu naik 30 persen dari tahun lalu, yakni Rp 633 miliar," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Business Opportunity Masih Mendominasi
Redaktur : Tim Redaksi