jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB melakukan berbagai inovasi produk dan layanan untuk menghadapi tahun pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi mengatakan, perseroan melakukan inovasi melalui optimalisasi digital untuk mendukung langkah bisnis.
BACA JUGA: Bank BJB Tumbuh Delapan Persen Sepanjang 2020, Cetak Laba Rp 1,7 Triliun
"BJB akan terus menginvestasikan capital expenditure (capex) dan operating expenditure (opex) untuk pengembangan teknologi perbankan demi mempersiapkan diri menghadapi tantangan bisnis yang akan datang," ujar Yuddy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (16/3).
Menurut dia, sepanjang 2020 hingga saat ini, bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu berhasil menciptakan sejumlah inovasi layanan digital perbankan.
BACA JUGA: Transaksi BJB DigiCash di Seluruh Gerai Berlogo QRIS
Layanan, kata dia, memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengakses layanan Bank BJB . Beberapa hasil inovasi tersebut ialah penerbitan uang elektronik bjb DigiCash yang kehadirannya disambut positif terutama oleh konsumen anak muda.
Kemudian, platform mobile banking bjb Digi kini telah dapat melayani proses pengajuan kredit perbankan.
BACA JUGA: UMKM Makin Maju Berkat Suntikan PEN Bank BJB
"Bank bjb juga telah mengeluarkan aplikasi bjb Mesra untuk pengajuan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) dan aplikasi bjb Laku (Layanan Akses kredit UMKM) untuk semua jenis pinjaman usaha," papar dia.
Di luar layanan produk perbankan, Yuddy berujar, berbagai terobosan juga dilakukan bank bjb, seperti penerapan sistem lelang E-Procurement dan adopsi teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS) Payment.
Selain itu, lanjutnya, pembuatan platform bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) sebagai wadah interaksi, konsultasi, edukasi, serta pemasaran jual beli produk UMKM binaan Bank BJB secara digital.
Yuddy menambahkan, infrastruktur digital memang menjadi salah satu fokus perseroan yang akan terus dioptimalisasi.
"Perbaikan demi perbaikan ini juga bertujuan guna meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan melalui inklusi keuangan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Capaian Baik, Laba Rp 1,7 Triliun
Yuddy menjelaskan, sepanjang 2020, Bank BJB tetap mencatat pencapaian bisnis secara positif.
Salah satunya, kata dia tercermin dari sejumlah indikator kunci kinerja, seperti secara konsolidasi, perolehan laba BUMD daerah Jabar itu mencapai Rp 1,7 triliun.
"BJB tumbuh delapan persen secara year-on-year (yoy)," kata dia.
Tidak hanya itu, Yuddy memaparkan, nilai aset Bank BJB juga ikut tumbuh 14,1 persen yoy menjadi Rp 140,9 triliun. Sektor kredit yang menjadi profit driver pun mengalami pertumbuhan 9,1 persen yoy menjadi Rp 95,2 triliun.
Sementara dari segi risiko kredit, Bank BJB berhasil menekan rasio kredit macet di mana tingkat non performing loan (NPL) bank bjb terjaga sangat baik di level 1,4 persen atau turun 18 basis poin.
"Nilai itu, bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional per Desember 2020 sebesar 3,06 persen," ujar Yuddy.
Yuddy menjelaskan, peningkatan positif perseroan diharapkan berlangsung berkesinambungan.
"Target kami adalah pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan. Pencapaian bisnis tahunan ini akan menjadi rujukan dalam memperkaya strategi ekspansi jangka panjang perusahaan untuk terus berkembang menjadi lebih besar," jelas dia.
Yuddy mengungkapkan, optimalisasi infrastruktur digital merupakan upaya Bank BJB dalam menjaga kepercayaan nasabah.
"Apalagi, perbankan pada era digitalisasi saat ini dituntut untuk bertransformasi yang juga diiringi dengan peningkatan layanan," sebut dia.
Saat ini, kata Yudi juga, Bank BJB akan mengajukan program penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 yang akan diselenggarakan tanggal 6 April 2021.
Langkah itu, menurut dia untuk menjaga permodalan khususnya Tier-1 rasio dalam mendukung ekspansi usaha.
Selain itu, untuk mendukung keterbukaan informasi yang telah dilakukan, Bank BJB akan melakukan penerbitan sebanyak-banyaknya 925 juta saham Seri B baru.
"Angka itu 9,40 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan," pungkas Yuddy. (ikl/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komitmen Dalam Pemberantasan Korupsi, Bank BJB Jadi Finalis UPG Terbaik 2020 KPK
Redaktur & Reporter : Elvi Robia