jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk makin menunjukkan kiprahnya sebagai agent of development.
Salah satu kiprah itu ditunjukkan dengan langkah BRI mengandeng Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA: BRI Kian Dipercaya, Transaksi BRImo Melonjak di Masa Pandemi Corona
Lewat kerja sama tersebut BRI berupaya maksimal dalam menyalurkan pembiayaan rumah subsidi lewat KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Melalui videoconference dan penerapan protokol kesehatan, BRI melangsungkan akad kredit massal kepada 500 calon debitur yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, Jumat (19/6).
BACA JUGA: Ditunjuk Jadi Bank Kustodian, BRI Siap Ikut Sukseskan Program Tapera
Hadir dalam acara tersebut yakni Direktur Konsumer BRI Handayani dan Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief Sabaruddin.
“Di tengah kondisi ekonomi yang menantang karena Covid-19, ekspansi bisnis BRI khususnya untuk KPR Sejahtera FLPP ini terus kami lakukan untuk menyukseskan program rumah murah sekaligus membantu masyarakat memiliki rumah pertamanya,” ujar Handayani.
BACA JUGA: Peringatan dari BRI: Belanja Dengan Kartu Kredit Harus Pakai PIN 6 Digit
KPR Sejahtera FLPP merupakan solusi yang diberikan oleh pemerintah melalui penyediaan rumah subsidi dengan harga terjangkau namun tetap menjaga kualitas dari rumah tersebut.
Masyarakat yang memperoleh fasilitas ini akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam mengangsur pinjamannya. Antara lain suku bunga kredit yang murah, yakni 5 persen efektif sepanjang tenura, uang muka yang terjangkau, serta jangka waktu pinjaman yang panjang hingga 20 tahun.
Handayani menambahkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi masyarakat yang akan mengajukan KPR Sejahtera FLPP. Syarat tersebut antara lain masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 8 juta, belum pernah menerima subsidi perumahan sebelumnya, serta merupakan rumah pertama dan masyarakat penerima wajib untuk menghuni rumah tersebut.
Hingga Mei 2020, Kredit KPR Bank BRI telah mencapai Rp33,34 triliun atau tumbuh sebesar 15 persen year on year.
“Perseroan masih optimis kuota FLPP BRI sebanyak 3.000 unit dapat terserap maksimal hingga triwulan kedua tahun ini. Tentunya, dengan komitmen kami untuk memberikan layanan yang lebih baik. Kami juga tetap menerapkan prinsip kehati–hatian dalam setiap proses operasionalnya,” pungkas Handayani.(IKL/JPNN)
Redaktur & Reporter : Yessy