Bank BUMN Tekan Bunga Kredit

Senin, 14 November 2011 – 05:50 WIB

JAKARTA - Peran bank-bank BUMN dalam pembangunan ekonomi bakal dioptimalkanKali ini, pemerintah siap mendorong optimalisasi fungsi intermediasi dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor usaha produktif.
    
Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Parikesit Suprapto mengatakan, fungsi intermediasi akan didorong melalui penyaluran kredit

BACA JUGA: Bursa Waspadai Perubahan Arah Pasar

"Selain target kredit harus tumbuh, dari sisi suku bunga kredit kita usahakan single digit (di bawah 10 persen)," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu.
     
Saat ini, lanjut dia, untuk kredit korporasi yang disalurkan ke sesama BUMN, bank-bank pelat merah sudah memberikan suku bunga single digit
"Tapi, untuk kredit korporasi ke perusahaan swasta memang masih double digit," katanya.
     
Dia menyebut, penentuan suku bunga kredit terkait dengan banyak faktor

BACA JUGA: BII Berbagi Rehabilitasi Dampak Merapi

Di samping harga pokok dana kredit, margin keuntungan, dan overhead atau biaya operasional, juga memperhitungkan premi atas risiko pinjaman
"Selain bentuk sinergi, kalau sesama BUMN kan relatif aman, jadi bank berani beri bunga yang agak rendah," ucapnya.
     
Sebagai gambaran, saat ini rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) bank BUMN untuk kredit korporasi (campuran BUMN dan non-BUMN) masih double digit

BACA JUGA: Samsung Sediakan Fasilitas Penunjang SEA Games

Per akhir September 2011, dari empat bank BUMN, BRI menjadi bank dengan SBDK kredit korporasi terendah, yakni 10,22 persenKemudian disusul BNI 10,75 persen, Bank Mandiri 11,00 persen, dan BTN 11,09 persen.
     
Parikesit mengatakan, agar suku bunga kredit bisa lebih diturunkan, saat ini bank-bank BUMN akan fokus untuk menekan biaya operasional"Memang, salah satu kunci untuk menurunkan suku bunga kredit adalah efisiensiSebab, kalau soal premi risiko, itu agak sulit diutak-atik karena terkait dengan prinsip prudent (kehati-hatian)," terangnya.
     
Nah, salah satu cara yang ditempuh bank BUMN untuk mengejar efisiensi adalah sinergi dalam hal pelayanan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun mesin electronic data capture (EDC)Dengan begitu, nanti empat bank BUMN bisa menggunakan fasilitas ATM maupun EDC setiap bank BUMN untuk semua jenis transaksi, sehingga bank BUMN tidak perlu lagi ekspansi besar-besaran menambah ATM dan EDC"Saat ini sedang diproses di BI, mudah-mudahan bisa segera terealisasi," ujarnya.
     
Soal target penyaluran kredit, Asisten Deputi menteri BUMN Bidang Usaha Jasa I Gatot Mardiwasisto mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan kucuran bank BUMN bisa tumbuh minimal 20 persen"Kondisi perekonomian global memang kurang baik, tapi kami optimistis perekonomian Indonesia masih dalam tren positifJadi kredit akan tetap tumbuh," katanya(owi/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Sambungan PLN Harus Rogoh Rp6 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler