jpnn.com - JAKARTA - Kemampuan Indonesia memberantas kemiskinan ekstrem mendapat pengakuan dari Bank Dunia.
Dengan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan sosial yang berkelanjutan, Indonesia telah menurunkan kemiskinan ekstrem dari 19 persen pada 2002 menjadi 1,5 persen pada 2022.
BACA JUGA: Begini Cara ASDP Mengatasi Kemiskinan Ekstrem di Lampung Selatan
Indonesia kini dapat terus memfokuskan upayanya untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya, termasuk rumah tangga yang merasa tidak aman secara ekonomi, dengan menciptakan peluang yang lebih baik.
Hal di atas diungkap oleh World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste Satu Kahkonen.
BACA JUGA: Pemprov Jateng Mengajak Pendamping PKH Bekerja Keras Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem
Kahkonen juga menyebut keberhasilan Indonesia itu tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adanya perlindungan sosial.
“Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan digabung dengan perlindungan sosial telah memungkinkan kemajuan itu,” tutur Kahkonen seperti laporan yang ada di laman World Bank.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Ekstrem di Sumsel jadi 1,29 Persen, Agus Fatoni: Ini Berkat Kerja Keras
Bank Dunia juga membeberkan data, bahwa dari 2002 hingga 2022 terjadi penurunan angka kemiskinan yang begitu signifikan dari 61% menjadi 16%.
Tren konsumsi masyarakat kelas bawah pun mengalami peningkatan tertinggi di era pemerintahan Presiden Jokowi. Konsumsi tertinggi berada di angka sekitar 5,5%.
Senada dengan World Bank, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengabarkan bahwa dari 2016 hingga 2023 menunjukkan hal yang membanggakan.
Selama era pemerintahan Presiden Jokowi, angka kemiskinan ekstrem pada 2016 adalah 5,24%. Tren ini terus mengalami penurunan hingga di tahun 2023 berada di angka 1,04%. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan