jpnn.com - Aktivitas ekonomi di China kembali normal lebih cepat dari perkiraan, demikian menurut laporan terbaru yang dipublikasikan oleh Bank Dunia.
Laporan tersebut mengaitkan peningkatan pertumbuhan di China itu dengan strategi pengendalian epidemi yang efektif, dukungan kebijakan yang kuat, serta ekspor yang solid.
BACA JUGA: Ada Permintaan dari China, Brazil Sembunyikan Sebagian Hasil Uji Vaksin Sinovac
Produk Domestik Bruto China akan tumbuh 2 persen tahun ini dan berakselerasi menjadi 7,9 persen pada 2021, papar laporan tersebut.
"Lingkungan eksternal diperkirakan akan tetap menantang dan sangat tidak pasti," sebut laporan itu, seraya mendukung pertemuan ekonomi tone-setting China yang berakhir pada Jumat (18/12), dengan mengatakan bahwa negara tersebut masih menghadapi ketidakpastian eksternal di tengah situasi epidemi yang berubah dan pemulihan ekonomi negara itu belum kuat.
BACA JUGA: WNI Asal Majalengka Tewas di Shanghai, Polisi China Tolak Serahkan Data ke Konsulat Indonesia
Laporan tersebut menganjurkan upaya untuk menavigasi ketidakpastian jangka pendek dengan mengadopsi kerangka kerja kebijakan adaptif yang disesuaikan dengan laju pemulihan, baik di China maupun di negara lain di dunia.
"Keluarnya kebijakan prematur dan pengetatan yang berlebihan dapat menggagalkan pemulihan," ungkap laporan itu. "Bersama dengan kebijakan moneter yang fleksibel dan suportif, China dapat menggunakan ruang fiskalnya guna melindungi nilai dari risiko penurunan pertumbuhan dan memastikan perputaran yang mulus dari permintaan publik ke permintaan swasta."
BACA JUGA: Sumbar Ekspor 12 Ribu Ton CPO dan Santan Kelapa ke China
Laporan tersebut juga menyerukan agar China mengalihkan fokus fiskal dari investasi infrastruktur tradisional ke lebih banyak belanja sosial dan investasi ramah lingkungan untuk pertumbuhan yang lebih hijau dan lebih inklusif. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil