"Transaksi antar bank akan lebih mudah sehingga memberikan efisiensi bagi nasabah kami," kata Tony Turner, Direktur Utama PT Bank Ekonomi Raharja Tbk kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/6).
Dikatakan, melalui kerjasama ini selain akses lebih luas, juga kemudahan dan efisiensi dengan memanfaatkan besarnya jaringan ATM Bersama. Kerja sama ini sekaligus membuktikan tekad Bank Ekonomi untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, khususnya melalui penyediaan kemudahan fasilitas berbasis teknologi informasi.
Saat ini sekitar 79 institusi telah tergabung dalam layanan ATM Bersama, yang terdiri dari bank-bank pemerintah, swasta, asing, daerah dan BPR di seluruh Indonesia. Artajasa sendiri merupakan perusahaan terdepan dalam penyediaan infrastruktur sistem pembayaran di tanah air.
Di sisi lain, penyedia layanan ATM Bersama ini juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanannya pada jaringan ATM-nya. Salah satunya melalui uji coba Disaster Recovery yang sukses dilakukan bulan lalu. Karenanya, jaringan ATM Bersama terus tumbuh dan berkembang dengan terminal ATM yang luas dan tersebar ke seluruh Indonesia.
“Sebagai mitra bisnis bagi berbagai industri yang terkait dengan sistem pembayaran, kami terus berupaya menciptakan inovasi teknologi yang dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi institusi maupun masyarakat luas demi terciptanya efisiensi nasional,” kata Arya Damar, Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis.
Dijelaskannya, ATM Bersama tidak hanya memberikan kenyamanan transaksi antar individu, tetapi juga kemudahan bagi nasabah bank maupun lembaga selain bank anggota ATM Bersama dalam melakukan berbagai transaksi. Fitur-fitur ATM Bersama diimplementasikan tidak hanya di terminal ATM saja tetapi diperluas melalui terminal EDC hingga telepon Selular nasabah.
Sementara itu, Bank Ekonomi Raharja Tbk mencatat laba sebelum pajak yang berakhir pada 31 Maret 2012 sebesar Rp122,2 miliar atau naik 53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Simpanan nasabah Bank Ekonomi per 31 Maret 2012 juga mengalami penurunan sebesar Rp355,0 miliar menjadi Rp19.717,6 miliar dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2012. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jam Buka-Tutup Bandara Juga Harus Sama
Redaktur : Tim Redaksi