Bank Indonesia Harap Perbankan Segera Turunkan Suku Bunga Kredit

Kamis, 18 Maret 2021 – 19:17 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo berharap perbankan segera turunkan suku bunga kredit. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengharapkan perbankan bisa mempercepat penurunan suku bunga kredit.

Menurut dia, hal itu bisa mendorong pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Pertumbuhan Utang Luar Negeri Akhir Januari 2021 Menurun, Begini Penjelasan BI

"Penurunan suku bunga kebijakan moneter dan longgarnya likuiditas mendorong suku bunga terus menurun, meski penurunan suku bunga kredit perbankan perlu terus didorong," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (18/3).

Perry menjelaskan, rata-rata suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight sekitar 2,96 persen selama Februari 2021.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Uang Beredar Pada Januari Tumbuh Positif, Tetapi...

Hal itu, kata dia dipicu oleh longgarnya likuiditas dan penurunan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 150 basis poin (bps) sejak 2020.

Selain itu, ia menambahkan, didukung oleh suku bunga deposito satu bulan yang telah menurun sebesar 189 bps (yoy) ke level 4,06 persen sejak Januari 2020 hingga Januari 2021.

BACA JUGA: Bank Syariah Indonesia Perkuat Ekonomi Umat Islam

"Namun demikian penurunan suku bunga kredit pada periode yang sama masih cenderung terbatas yaitu hanya sebesar 78 bps ke level 9,72 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Perry Warjiyo mengatakan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) pada periode yang sama hanya turun sebesar 78 bps (yoy), meski suku bunga acuan BI7DDR turun sebesar 125 bps (yoy) sampai Januari 2021.

"Hal ini menyebabkan spread SBDK terhadap BI7DRR cenderung melebar dari sebesar 5,82 persen pada Januari 2020 menjadi sebesar 6,28 persen pada Januari 2021," kata dia.

Sementara itu, menurut dia, suku bunga deposito lebih cepat dalam merespons penurunan suku bunga kebijakan.

Bahkan, kata Perry, spread antara suku bunga SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan juga mengalami kenaikan dari 4,86 persen menjadi 5,97 persen.

Kemudian, di sisi jenis kredit, ia menambahkan SBDK kredit mikro tercatat sebesar 13,77 persen, kredit konsumsi non-KPR 10,71 persen, kredit ritel 9,63 persen, kredit konsumsi KPR 9,61 persen, dan kredit korporasi 9,16 persen.

Perry menyebut pada kelompok bank, SBDK tertinggi hingga Januari 2021 tercatat pada bank-bank BUMN sebesar 10,80 persen.

Dia juga menyebutkan, diikuti oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) 9,79 persen, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) 9,46 persen dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) 6,58 persen.

"Namun demikian, SBDK bank-bank BUMN diperkirakan akan menurun pada bulan Maret 2021 dengan rencana penurunan yang telah diumumkan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler