jpnn.com, SURABAYA - Bank Jatim berhasil menyalurkan kredit untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) senilai Rp 29,6 triliun pada tahun lalu.
Di antara jumlah tersebut, sekitar 40 persen disalurkan untuk pembiayaan sektor UMKM.
BACA JUGA: Indonesia Marketing Association Dorong Entrepreneur Baru di Daerah
Dirut Bank Jatim R. Soeroso menyatakan, sektor UMKM memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan transaksi perdagangan antarpulau.
Pada 2015, transaksi perdagangan antarpulau Jatim tercatat Rp 800 triliun.
BACA JUGA: Wisata MICE Bisa Angkat Potensi UMKM
Tahun ini, target penyaluran kredit dinaikkan 10–11 persen.
Upaya lain untuk mendorong sektor UMKM dilakukan melalui loan agreement yang digagas gubernur Jatim.
BACA JUGA: Makan Siang Bareng Jokowi, Perut Kenyang dan Pulang Bawa Uang
Pemerintah Provinsi Jatim memberikan subsidi bunga kredit dua persen.
’’Selain loan agreement, pendanaan untuk sektor UMKM banyak seperti LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir). Nah, ini menjadi peluang bagi pelaku usaha,’’ kata Soeroso.
Selain menyalurkan kredit, Bank Jatim menyelenggarakan corporate social responsibility untuk pedagang kaki lima.
Selain untuk pengembangan usaha, CSR diharapkan mengedukasi warga tentang pentingnya menabung.
Dana CSR ke sektor UMKM, kesehatan, sosial, dan pendidikan itu diharapkan meningkatkan cash flow sehingga meningkatkan kapitalisasi.
Tahun lalu Bank Jatim mengucurkan dana CSR sebesar Rp 15 miliar. (res/c4/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Bisnis Semakin Ramah Bagi Ibu Rumah Tangga
Redaktur : Tim Redaksi