SENGKANG - Situasi Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kantibmas) di Wajo, Sulawesi Selatan mulai tidak kondusif. Selasa, 26 Maret dinihari kemarin terjadi dua aksi perampokan di dua titik berbeda. Keduanya adalah perampokan di Bank Mandiri Cabang Sengkang di Jl Bau Mahmud dan perampokan toko Media Komputer Jl RA Kartini Sengkang. Jarak keduanya hanya berkisar 500 meter.
Perampokan di Bank Mandiri menewaskan seorang petugas keamanan bank tersebut, Syamsu Alam (27). Warga asal Bone itu ditemukan tewas tergeletak dengan posisi tengkurap di bawah tangga lantai I tanpa luka terbuka di bagian tubuhnya. Korban diduga dicekik menggunakan tali dan mulutnya disumbat jaket basah. Peristiwa diperkirakan terjadi pada dini hari, antara pukul 01.00 sampai 03.00 wita.
Penyidik Polres Wajo, Bripka Imran mengatakan hasil visum di RSUD Lamaddukelleng menyimpulkan korban meninggal diduga disekat lehernya dengan tali. "Itu terlihat dari bekas talinya dan mulutnya disumbat jaket basah milik tersangka. Luka yang lain tidak ada. Hanya ada bekas goresan mungkin pada saat korban memberontak," ujarnya.
Menurutnya, Kawanan perampok diperkirakan lebih dari dua orang masuk melalui pintu depan. Alasannya, tidak ada bekas di samping dan pintu bagian depan terus terbuka karena dijaga satpam. Korban pertama kali ditemukan oleh pimpinan Bank mandiri Cabang Sengkang, Ade Trisna Putra dan seorang satpam M Fadrul Maulana saat hendak masuk kantor pukul 07.20 wita Selasa kemarin.
Selain membunuh petugas keamanan, pelaku jugaberhasil membobol brankas fortable dan membawa kabur uang tunai senilai Rp313 juta. Rinciannya uang pecahan Rp5 ribu senilai Rp10 juta, selebihnya, pecahan uang Rp10 ribu. Untuk menghilangkan barang bukti, pelaku juga merampas seluruh perangkat CCTV termasuk monitor dan CPU nya.
"Banyak uang di luar brankas yang tersusun rapi, tapi tidak diambil. Hanya, isi satu kotak brankas kecil yang dibawa kabur," tandasnya.
Saat ini, penyidik Polres Wajo mengamankan sejumlah barang bukti yakni selembar sajadah, gembok, rokok dan korek. Dua jaket yang diduga milik pelaku juga diamankan. Sebab, hasil interogasi pihak Polres terhadap saksi di TKP, korban tidak pernah memakai jaket tersebut. Untuk pemeriksaan saksi-saksi, pihak Polres akan mengambil keterangan dari pihak Bank Mandiri, termasuk Pimpinan Cabang dan Satpamnya.
Kapolres Wajo, AKBP Masrur menambahkan pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. Menurut dia, identitas pelaku belum diketahui. Hasil olah TKP, sidik jari yang ditemukan juga sulit terbaca karena pelaku diduga menggunakan sarung tangan.
"Pelaku perampokan tergolong profesional. Tapi kasus ini masih terus kita lidik. Kita juga akan mendatangkan Polda untuk back up kasus ini," tandasnya.
Kepala Cabang Bank Mandiri Sengkang, Ade Trisna Putra yang ditemui di Mapolres Wajo enggan berbicara banyak. Namun, dia mengaku pihaknya sangat berduka atas kejadian yang menimpa karyawannya tersebut.
Menurut dia, saat ini, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres terkait kasus ini, terkait petugas keamanan bank yang tewas, Ade mengaku pihaknya akan mengurus seluruh biaya pemakaman dan kebutuhan lainnya. Termasuk, akan menanggung persalinan istri korban yang saat ini tengah hamil. Saat ini, Pihak Bank Mandiri Sengkang mengalihkan sementara kegiatan transaksi ke Cabang Watampone atau Parepare.
Sementara itu perampokan di Toko Media Komputer menyebabkan 34 unit laptop raib. Untungnya, tidak ada korban Jiwa dalam peristiwa ini. Kapolsek Tempe, AKP Andi Makmur mengatakan saat penghuni rumah bangun pada subuh hari untuk buang air kecil, sempat mendengar ada suara bunyi mobil. Namun, ia perkirakan hanya mobil milik tetangga.
Menurut Kapolsek, pelaku perampokan diduga lebih dari satu orang, masuk melalui pintu depan dengan mencungkil pintu. Kerugian ditaksir Rp138 juta. (lin-eds/pap)
Perampokan di Bank Mandiri menewaskan seorang petugas keamanan bank tersebut, Syamsu Alam (27). Warga asal Bone itu ditemukan tewas tergeletak dengan posisi tengkurap di bawah tangga lantai I tanpa luka terbuka di bagian tubuhnya. Korban diduga dicekik menggunakan tali dan mulutnya disumbat jaket basah. Peristiwa diperkirakan terjadi pada dini hari, antara pukul 01.00 sampai 03.00 wita.
Penyidik Polres Wajo, Bripka Imran mengatakan hasil visum di RSUD Lamaddukelleng menyimpulkan korban meninggal diduga disekat lehernya dengan tali. "Itu terlihat dari bekas talinya dan mulutnya disumbat jaket basah milik tersangka. Luka yang lain tidak ada. Hanya ada bekas goresan mungkin pada saat korban memberontak," ujarnya.
Menurutnya, Kawanan perampok diperkirakan lebih dari dua orang masuk melalui pintu depan. Alasannya, tidak ada bekas di samping dan pintu bagian depan terus terbuka karena dijaga satpam. Korban pertama kali ditemukan oleh pimpinan Bank mandiri Cabang Sengkang, Ade Trisna Putra dan seorang satpam M Fadrul Maulana saat hendak masuk kantor pukul 07.20 wita Selasa kemarin.
Selain membunuh petugas keamanan, pelaku jugaberhasil membobol brankas fortable dan membawa kabur uang tunai senilai Rp313 juta. Rinciannya uang pecahan Rp5 ribu senilai Rp10 juta, selebihnya, pecahan uang Rp10 ribu. Untuk menghilangkan barang bukti, pelaku juga merampas seluruh perangkat CCTV termasuk monitor dan CPU nya.
"Banyak uang di luar brankas yang tersusun rapi, tapi tidak diambil. Hanya, isi satu kotak brankas kecil yang dibawa kabur," tandasnya.
Saat ini, penyidik Polres Wajo mengamankan sejumlah barang bukti yakni selembar sajadah, gembok, rokok dan korek. Dua jaket yang diduga milik pelaku juga diamankan. Sebab, hasil interogasi pihak Polres terhadap saksi di TKP, korban tidak pernah memakai jaket tersebut. Untuk pemeriksaan saksi-saksi, pihak Polres akan mengambil keterangan dari pihak Bank Mandiri, termasuk Pimpinan Cabang dan Satpamnya.
Kapolres Wajo, AKBP Masrur menambahkan pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini. Menurut dia, identitas pelaku belum diketahui. Hasil olah TKP, sidik jari yang ditemukan juga sulit terbaca karena pelaku diduga menggunakan sarung tangan.
"Pelaku perampokan tergolong profesional. Tapi kasus ini masih terus kita lidik. Kita juga akan mendatangkan Polda untuk back up kasus ini," tandasnya.
Kepala Cabang Bank Mandiri Sengkang, Ade Trisna Putra yang ditemui di Mapolres Wajo enggan berbicara banyak. Namun, dia mengaku pihaknya sangat berduka atas kejadian yang menimpa karyawannya tersebut.
Menurut dia, saat ini, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres terkait kasus ini, terkait petugas keamanan bank yang tewas, Ade mengaku pihaknya akan mengurus seluruh biaya pemakaman dan kebutuhan lainnya. Termasuk, akan menanggung persalinan istri korban yang saat ini tengah hamil. Saat ini, Pihak Bank Mandiri Sengkang mengalihkan sementara kegiatan transaksi ke Cabang Watampone atau Parepare.
Sementara itu perampokan di Toko Media Komputer menyebabkan 34 unit laptop raib. Untungnya, tidak ada korban Jiwa dalam peristiwa ini. Kapolsek Tempe, AKP Andi Makmur mengatakan saat penghuni rumah bangun pada subuh hari untuk buang air kecil, sempat mendengar ada suara bunyi mobil. Namun, ia perkirakan hanya mobil milik tetangga.
Menurut Kapolsek, pelaku perampokan diduga lebih dari satu orang, masuk melalui pintu depan dengan mencungkil pintu. Kerugian ditaksir Rp138 juta. (lin-eds/pap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Pistol Mainan, Rampas Delapan Motor
Redaktur : Tim Redaksi