Bank Mandiri Fokuskan Sektor Transportasi

Senin, 26 November 2012 – 23:49 WIB
BATAM - Penggunaan electronic money (e-money) di Indonesia semakin meningkat. Sistem pembayaran pengganti uang ini digadang-gadang sebagai solusi pembayaran di Indonesia. Salah satu perbankan yang getol mensosialisasikan sistem tersebut yaitu Bank Mandiri.

Tahun depan Bank Mandiri menargetkan dapat menjadi leader penggunaan transportasi disektor transportasi. Ditargetkan pada 2013 sektor ini bisa naik hingga 150 persen.

Direktur Micro Retail PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Selama ini, Bank Mandiri volume transaksi e-money terus naik. Hingga Agustus Bank Mandiri mencatat volume hingga 7,5 juta, atau 83 persen menguasai transaksi di Indonesia.

"Kontribusi terbesar ada di tol, yaitu 93 persennya," ujarnya saat ditemui di acara Media Training Bank Mandiri di Batam, akhir pekan lalu.

Tahun depan, sektor transportasi ini akan terus digali. Selain tol, pihaknya bakal menggandeng beberapa pihak seperti Trans Jakarta, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan perusahaan taksi.

Untuk tahap awal pihaknya bakal merealisasikan kerja sama dengan Trans Jakarta. Ia berharap dengan terrealisasinya kerja sama itu dapat menjadi gerbang kerja sama untuk moda transasi lainnya di Jakarta, seperti kopaja dan taksi.

Budi menambahkan, sebelumnya pihaknya telah mengimplementasikan e-money untuk Trans Jogja dan Batik Solo Trans. Menurutnya hasilnya cukup bagus. Trans Jogja melibatkan tiga perbankan, dan Bank Mandiri memperoleh market share sekitar 91 persen. Sedangkan untuk Batik Solo Trans melibatka dua bank, market share Bank Mandiri 77 persen.

Ia yakin kerja sama dengan Trans Jakarta dapat mengikuti keberhasilan Trans Jogja dan Batik Solo Trans. Sebelumnya, Budi mengatakan ada perbankan daerah yang telah menggandeng Trans Jakarta. Pihaknya sangat membuka kerja bank tersebut agar bisa berjalan beriringan.
      
Selain menggandeng trans Jakarta, pihaknya akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia dan beberapa perusahaan taksi. Budi mengatakan, masih banyak lagi rencana lainnya. Dengan banyak menggandeng pihak-pihak tersebut ia yakin dapat membantu mencapai target tahun depan.

Untuk semakin memudahkan penggunanya, ia akan menggandeng gerai ritel. Ia juga telah mempersiapkan satu sistem terbaru yang memudahkan pengguna e-money melakukan isi ulang atau top up.

"Nantinya top up bisa dilakukan melalui ponsel. Sumber dananya kartu debet dan kredit. Sehingga tak perlu repot ke ATM atau ke gerai ritel," terangnya.

Sementara itu Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri Tbk Pahala N Mansuri berkata e-money ini bisa berhasil jika pengunanya menyeluruh. Saat ini sebagian besar yang pengguna dari level menengah dan masyarakat diperkotaan.

Jadi untuk itu harus ada sosialisasi yang lebih gencar apa keuntungan memakai sistem pemabayaran itu. "Selain besarnya peluang, tantangan e-money ini cukup besar. Masyarakat belum cukup paham dan masih banyak yang belum perbankan," ujarnya. (uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waskita Proyeksikan Omzet Rp 22 T

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler