jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan ramalan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menilai pertumbuhan ekonomi akan memelesat sekitar 5,2 persen sampai 5,3 persen (yoy) seiring adanya faktor pendukung, vaksinasi yang terakselerasi dan membaiknya kasus pandemi Covid-19.
BACA JUGA: World Bank Memuji Ekonomi Indonesia, Kata-katanya Bikin Adem
“Forecasting (perkiraan) kami sementara ini pertumbuhan kuartal II 2022 akan tumbuh berkisar 5,2 persen sampai 5,3 persen,” kata Panji di Jakarta, Rabu (22/6).
Panji menyebutkan faktor pendukung pertumbuhan ekonomi kuartal II yang diperkirakan lebih tinggi dibanding realisasi kuartal I sebesar 5,01 persen ini di antaranya adalah perbaikan pada belanja masyarakat.
BACA JUGA: B20 Sebut Indonesia Layak Memimpin Pembahasan Ekonomi Inklusif Termasuk soal UMKM
Kemudian pertumbuhan ekspor, meningkatnya transaksi sepanjang Ramadan dan Idulfitri, serta naiknya harga komoditas di pasar dunia.
Belanja masyarakat sepanjang kuartal II telah mencapai level tertinggi sepanjang pandemi yang ditunjukkan melalui Mandiri Spending Index (MSI) yaitu indeks frekuensi belanja berada di level 185,5 sedangkan indeks nilai belanja naik ke level 159,9.
BACA JUGA: Digitalisasi Kunci Penting Ekonomi Indonesia PascaPandemi
“Ini menggambarkan pemulihan ekonomi yang signifikan yaitu frekuensi belanja naik dan nilai belanja juga naik. Ini lebih tinggi dari dua tahun sebelumnya,” ujar Panji.
Menurutnya, perbaikan tingkat belanja ini ternyata juga terjadi di wilayah yang mengandalkan pariwisata seperti Bali dan Nusa Tenggara.
Berdasarkan data Mandiri Spending Index, tingkat belanja di Bali dan Nusa Tenggara berangsur membaik yang tercatat mencapai level 80,6 di periode Ramadan 2022 dan merupakan level tertinggi selama pandemi.
Pertumbuhan ekonomi sektoral pun semakin kuat yaitu impor bahan baku dan barang modal yang baik mengindikasikan pergerakan ekonomi yang terus membaik.
“Ekspor juga tumbuh memanfaatkan peluang pasar di negara-negara tujuan ekspor seiring pemulihan ekonomi global,” katanya.
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Bank Mandiri berasumsi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,17 persen (yoy). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul