World Bank Memuji Ekonomi Indonesia, Kata-katanya Bikin Adem

Rabu, 22 Juni 2022 – 12:36 WIB
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste memuji kebijakan yang dilakukan Indonesia. Ilustrasi/Foto: ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen memuji kebijakan yang dilakukan Indonesia.

Menurutnya, stimulus ekonomi makro yang dilakukan pemerintah Indonesia telah berhasil memitigasi dampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Sebut G20 Mendesak World Bank, Ada Apa?

Selama pandemi paket fiskal di tanah air difokuskan untuk mendukung perawatan kesehatan, vaksinasi, dan bantuan sosial bagi mereka yang paling membutuhkan.

"Paket itu diikuti oleh subsidi untuk biaya menahan peningkatan inflasi," ujar Satu dalam acara Peluncuran Laporan "Indonesia Economic Prospects June 2022" yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (22/6).

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Terbang Ke Amerika, Bertemu World Bank, Ada Apa?

Satu juga menilai kebijakan fiskal ekspansif juga dilengkapi dengan kebijakan moneter yang akomodatif sehingga membantu mempercepat kredit ke sektor swasta dan mendukung pemulihan ekonomi.

World Bank menilai Indonesia sejauh ini diuntungkan dari posisi awal ekonomi makro yang stabil pada 2020, yang ditandai dengan tingkat utang yang rendah, cadangan devisa yang memadai, dan stabilitas di sektor keuangan.

Namun, Satu mengingatkan seluruh stimulus tersebut akan makin berkurang ketersediaannya di masa mendatang.

Paslnya, ada peningkatan biaya subsidi dan anggaran fiskal semakin membengkak.

"Tekanan inflasi pun meningkat dan kondisi pembiayaan eksternal menjadi makin ketat," jelasnya.

Oleh karena itu, dia berpendapat reformasi struktural sangat penting untuk mendorong pertumbuhan.

Termasuk, kata dia, menciptakan ruang fiskal melalui reformasi pajak, memperluas belanja yang mendukung pertumbuhan dan reformasi, serta membiayai investasi publik untuk memblokir kesenjangan infrastruktur yang sangat kritis.

Di sisi lain untuk mengembangkan industri hilir, menggantikan pembatasan perdagangan dengan bauran perdagangan fiskal, lingkungan bisnis, pengelolaan lahan, dan kebijakan infrastruktur akan menjadi vital.

Satu juga menyarankan ada prioritas reformasi lingkungan bisnis untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar bisa mengakses kredit dan melakukan formalisasi juga penting.

"Begitu pula dengan transisi digital untuk mengatasi dampak buruk pandemi akan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan produktivitas, serta daya saing Indonesia," tutur Satu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler