jpnn.com - jpnn.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit Rp 300 miliar untuk mendukung kinerja PT Timah Tbk (TINS).
Kredit disalurkan kepada seribu supplier penambang rakyat dan seratus supplier korporasi yang menjual hasil tambangnya ke BUMN tersebut.
BACA JUGA: Mandiri Bank Pertama Cetak Aset Rp 1.000 Triliun
Dengan pemberian kredit itu, likuiditas TINS akan lebih longgar.
’’Nanti uang yang diterima para penambang dari PT Timah Tbk disalurkan melalui tabungan Bank Mandiri. Kami juga akan membuat kartu debit co-branding dengan desain khusus, yakni kartu tambang PT Timah Tbk,’’ kata Direktur Corporate Banking BMRI Royke Tumilaar, Senin (6/2).
BACA JUGA: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp 25,5 Triliun
Bank Mandiri belum memiliki kontrak kredit langsung dengan korporasi tambang tahun ini.
Bank akan lebih tertarik jika harga komoditas tambang bisa stabil.
BACA JUGA: Tingkatkan Konektivitas, Kemenhub Gandeng Bank Mandiri
’’Kalau ada hedging, kami pasti tertarik. Tahun ini mungkin ada pembangunan smelter. Nah, kami bisa kejar potensi dari situ,’’ ujarnya.
Hingga tahun lalu, komoditas yang harganya lebih baik masih sawit dan karet.
Untuk timah, pihak Bank Mandiri mengatakan siap jika PT Timah Tbk membutuhkan dana Rp 2,3 triliun untuk memenuhi belanja modal 2017.
Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan di antara dua pihak.
Secara umum, realisasi kredit ke sektor pertambangan mencapai Rp 15,5 triliun pada akhir Desember 2016.
Jumlah itu meningkat 29 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain tambang dan smelter, Bank Mandiri tertarik mendukung pembiayaan pembangkit listrik.
Potensi dari program listrik 35 ribu mw dan relaksasi ekspor konsentrat, kata Royke, membuat bank optimistis terhadap pertumbuhan kredit di sektor tersebut.
Terutama dari korporasi. Bank Mandiri sendiri berharap kredit korporasi tahun ini bisa tumbuh 11–13 persen.
Direktur Utama PT Timah Tbk M. Riza Pahlevi menambahkan, kredit kepada supplier dari Bank Mandiri diharapkan bisa menigkatkan produksi perseroan.
Perseroan berharap tahun ini revenue bisa tumbuh sepuluh persen dibandingkan capaian tahun lalu.
’’Kami masih evaluasi sekarang, rencana (kebutuhan) pembiayaan akan seperti apa. Kami pertimbangkan bonds, tapi belum tahu,’’ katanya. (rin/c15/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Repatriasi Mandiri Capai Rp 23 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil