jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri Regional II membukukan laba bersih Rp148 miliar hingga kurtal ketiga 2019, atau tumbuh 74,22 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp84,95 miliar. Perolehan tersebut disokong moncernya penyaluran pembiayaan dan kualitas pembiayaan yang relatif terukur.
Dedy Suryadi Dharmawan selaku CEO Regional II Mandiri Syariah menyampaikan, hingga kuartal ketiga 2019 perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,02 triliun atau tumbuh sebesar 17,75 persen (yoy) dari periode sama tahun lalu sebesar Rp5,12 triliun.
BACA JUGA: Kisah Prabowo Saat Digembleng Bareng Ryamizard di Lembah Tidar
Portofolio terbesar ditorehkan pembiayaan konsumer yang mencapai Rp3,88 triliun atau naik sebesar 20,04 persen (yoy), dari periode kuartal ketiga 2018 sebesar Rp3,23 triliun.
Ia mengatakan, pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) pun dapat terukur dengan menaruh porsi lebih pada pembiayaan konsumer. Per kuartal ketiga 2019 posisi NPF net perseroan sebesar 1,33 persen.
BACA JUGA: Kutipan Prabowo di Sertijab Menhan, Super Sekali dan Menginspirasi
"NPF sebesar itu masih selektif. Kami hanya bermain (pembiayaan) di sektor produktif meliputi kesehatan, pendidikan, perkebunan sawit inti dan plasma," kata Dedy Suryadi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Jumat (25/10).
Ia mengungkapkan, perolehan laba bersih perseroan turut dipengaruhi oleh dana murah (current account saving account/CASA) pada segmen tabungan yang tumbuh 11,5 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp 3,39 triliun.
BACA JUGA: Amat Kasian Meninggal Dunia Dibacok Anak Kandung Sendiri
Nilai tersebut berkontribusi 61,41 persen terhaap total dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 5,52 triliun atau tumbuh 15,98 persen (yoy). Sementara total aset Mandiri Syariah regional II per kuartal III-2019 seesar Rp 6,9 triliun, tumbuh 17,04 persen (yoy).
BACA JUGA: Prabowo Periksa Pasukan, Langkah Tegap di Karpet Merah
Dedy menjelaskan, pihaknya akan menaruh perhatian lebih pada pembiayaan pegawai berbasis payroll dan juga mendorong pembiayaan berbasis emas. Ia menilai, kolaborasi kolaborasi kedua basis tersebut membuat pembiayaan lebih produktif dan berkualitas.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi