JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, hingga kini terus melakukan inovasi produk guna mendorong peningkatan bisnis kartu kredit dan memperkuat penguasaan pasar. Setidaknya, Bank Mandiri telah menerbitkan lebih dari 2,8 juta kartu hingga akhir 2012 (unaudited).
Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Heri Gunardi mengatakan jumlah tersebut telah menempatkan kartu kredit Mandiri sebagai kartu kredit yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat pada akhir tahun lalu.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 20,9 persen dari jumlah kartu kredit Mandiri pada 2011, atau melebihi kenaikan jumlah peredaran kartu kredit di masyarakat di tahun 2012 yang sebesar 14,45 persen.
"Pertumbuhan ini sangat menggembirakan, karena juga diikuti oleh kenaikan penyaluran pembiayaan melalui kartu kredit yang signifikan. Pembiayaan kami di bisnis ini pada akhir tahun lalu tumbuh lebih dari 17 persen dari tahun 2011," ujar Heri dalam rilis, Minggu (17/2).
Rata-rata per tahun, kata Heri Bank Mandiri berhasil mencatat pertumbuhan pembiayaan melalui kartu kredit sebesar 22,7 persen dalam lima tahun terakhir. Sedangkan tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan di atas 30 persen.
Menurut Heri, pencapaian tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk fokus pada pengembangan bisnis segment retail financing dan retail payment, terutama mengingat potensi pasar yang masih besar di Indonesia.
"Menurut hasil riset yang kami miliki, tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia pada 2010 baru mencapai 15 persen dari total populasi yang layak menjadi pemegang kartu kredit atau cardable population," paparnya.
"Artinya dari 100 penduduk yang layak memegang kartu kredit, baru 15 orang yang memiliki kartu kredit. Sementara di beberapa negara tetangga di Asia Tenggara sudah lebih tinggi penetrasinya, seperti Singapura 36 persen dan Malaysia 26 persen," sambung Heri.
Meskipun di tahun 2013 terdapat ketentuan terkait dengan pembatasan jumlah kartu yang dapat dimiliki oleh nasabah dengan penghasilan Rp3-10 juta per bulan, yaitu maksimal dari dua bank penerbit, namun Bank Mandiri tetap optimis dapat memaksimalkan potensi internal yang dimiliki.
"Khususnya jaringan yang luas dan memanfaatkan jumlah basis nasabah Bank Mandiri yang saat ini mencapai lebih dari 12 juta nasabah, termasuk pemanfaatan value chain bisnis nasabah," tutur Heri.
Selain itu Bank Mandiri juga akan meningkatkan kerjasama program promosi dengan merchant-merchant terpilih. "Kami selalu mengincar kerjasama dengan merchant yang berada dalam top tiga di setiap bidang usaha. Program promosi menarik dengan merchant ternama diharapkan akan meningkatkan transaksi kartu kredit Mandiri," pungkas Heri.
Saat ini, beberapa merchant ternama yang telah memiliki program kerjasama promosi dengan kartu kredit Mandiri antara lain, jaringan Hypermart, restaurant Pizza Hut, coffee shop Excelso, Haagen Daz, toko buku Gramedia serta maskapai Garuda Indonesia, Air Asia, Malaysia Airlines dan Singapore Airlines. (chi/jpnn)
Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Heri Gunardi mengatakan jumlah tersebut telah menempatkan kartu kredit Mandiri sebagai kartu kredit yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat pada akhir tahun lalu.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 20,9 persen dari jumlah kartu kredit Mandiri pada 2011, atau melebihi kenaikan jumlah peredaran kartu kredit di masyarakat di tahun 2012 yang sebesar 14,45 persen.
"Pertumbuhan ini sangat menggembirakan, karena juga diikuti oleh kenaikan penyaluran pembiayaan melalui kartu kredit yang signifikan. Pembiayaan kami di bisnis ini pada akhir tahun lalu tumbuh lebih dari 17 persen dari tahun 2011," ujar Heri dalam rilis, Minggu (17/2).
Rata-rata per tahun, kata Heri Bank Mandiri berhasil mencatat pertumbuhan pembiayaan melalui kartu kredit sebesar 22,7 persen dalam lima tahun terakhir. Sedangkan tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan di atas 30 persen.
Menurut Heri, pencapaian tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk fokus pada pengembangan bisnis segment retail financing dan retail payment, terutama mengingat potensi pasar yang masih besar di Indonesia.
"Menurut hasil riset yang kami miliki, tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia pada 2010 baru mencapai 15 persen dari total populasi yang layak menjadi pemegang kartu kredit atau cardable population," paparnya.
"Artinya dari 100 penduduk yang layak memegang kartu kredit, baru 15 orang yang memiliki kartu kredit. Sementara di beberapa negara tetangga di Asia Tenggara sudah lebih tinggi penetrasinya, seperti Singapura 36 persen dan Malaysia 26 persen," sambung Heri.
Meskipun di tahun 2013 terdapat ketentuan terkait dengan pembatasan jumlah kartu yang dapat dimiliki oleh nasabah dengan penghasilan Rp3-10 juta per bulan, yaitu maksimal dari dua bank penerbit, namun Bank Mandiri tetap optimis dapat memaksimalkan potensi internal yang dimiliki.
"Khususnya jaringan yang luas dan memanfaatkan jumlah basis nasabah Bank Mandiri yang saat ini mencapai lebih dari 12 juta nasabah, termasuk pemanfaatan value chain bisnis nasabah," tutur Heri.
Selain itu Bank Mandiri juga akan meningkatkan kerjasama program promosi dengan merchant-merchant terpilih. "Kami selalu mengincar kerjasama dengan merchant yang berada dalam top tiga di setiap bidang usaha. Program promosi menarik dengan merchant ternama diharapkan akan meningkatkan transaksi kartu kredit Mandiri," pungkas Heri.
Saat ini, beberapa merchant ternama yang telah memiliki program kerjasama promosi dengan kartu kredit Mandiri antara lain, jaringan Hypermart, restaurant Pizza Hut, coffee shop Excelso, Haagen Daz, toko buku Gramedia serta maskapai Garuda Indonesia, Air Asia, Malaysia Airlines dan Singapore Airlines. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Pertahankan Sahamnya di Mizuho Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi