jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan efektif kepada Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada Kamis.
Atas hal itu, Tjandra Gunawan bisa melakukan aksi korporasi yaitu Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) V atau right issue dengan target perolehan dana Rp 2,5 triliun.
BACA JUGA: Kinerja Kuartal III 2021 Mengalami Penurunan, Bank Neo Fokus Investasi Berkelanjutan
Dalam PMHMETD V, BNC mengeluarkan sebanyak-banyaknya 1.927.162.193 lembar saham baru yang akan dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) atau sebesar 25,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dan harga pelaksanaan Rp1.300 per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp2.505.310.850.900.
Dalam pelaksanaan PMHMETD V tersebut, setiap pemegang saham yang memiliki 35 lembar saham dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 30 November 2021 pukul 16.00 WIB mempunyai 9 HMETD, yang mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
BACA JUGA: Tanpa Pakaian di Badan, Hendri Diikat di Tiang Listrik, Astaga!
HMETD diperdagangkan mulai 2 Desember hingga 8 Desember 2021.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan aksi korporasi tersebut bertujuan salah satunya untuk memenuhi modal inti bank digital yang ditetapkan OJK minimal Rp 2 triliun di akhir 2021 dan Rp 3 triliun di akhir 2022.
BACA JUGA: Boks Shopee Food di Pinggir Jalan Bikin Heboh Warga, Terselip Secarik Surat
"Melalui right issue ini, BNC akan mendapatkan suntikan senilai Rp 2,5 triliun yang menyebabkan modal inti BNC meningkat menjadi lebih dari Rp 3 triliun, melebihi ketentuan yang ditetapkan OJK," ungkap Tjandra dalam keterangan tertulis, Senin (22/11).
"Hal ini sebagai bentuk keseriusan BNC dan untuk semakin mempercepat akselerasi transformasi menjadi bank digital terdepan di Indonesia."
Penambahan modal yang dihasilkan dari aksi korporasi juga akan diprioritaskan perseroan untuk investasi berkelanjutan pada teknologi informasi dan mendukung kinerja operasional BNC.
Saat ini, aplikasi neobank milik BNC dikenal akan inovasi produk dan layanannya yang interaktif, di antaranya terdapat Neo Jurnal, fitur chat, dan gim Dunia Neo.
"Raihan modal hasil aksi korporasi ini tentu saja sangat penting bagi perkembangan fitur, layanan, dan produk BNC. Ke depannya, BNC akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman unik perbankan digital yang berbeda bagi para nasabah. BNC akan terus fokus pada inovasi dan terobosan, berfokus pada interaksi antarnasabah," tambah Tjandra.
Dia bersyukur karena terobosan yang telah BNC lakukan memberikan hasil, di antaranya menjadikan BNC sebagai pemimpin pasar di kategori bank digital saat ini dengan jumlah nasabah terbanyak di Indonesia dan menjadikan aplikasi neobank sebagai aplikasi bank digital yang paling banyak dicari dan diunduh.
"Berbagai raihan positif di tahun ini membuat semangat kami terlecut dan kami optimis kinerja Bank Neo Commerce di tahun depan akan lebih baik lagi," pungkas Tjandra. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegara Harga Rokok, Antoni Emosi, Warung Kelontong Banjir Darah
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha