Padahal, pada laga sebelumnya di seri yang sama, Bank Sumsel-Babel sempat bangkit dari keterpurukan. Itu terjadi setelah mereka membekuk Jogja Yuso Gunadarma 3-1 (19-25, 25-15, 25-15, 25-19). Praktis, dengan kekalahan dari BNI 46 tersebut Bank Sumsel-Babel gagal memuncaki klasemen.
Jelas kerugian bagi Bank Sumsel-Babel. Karena di saat yang sama, pemuncak klasemen yang juga tuan rumah Semarang Bank Jateng kalah dari Jakarta Pertamina. "Anak-anak kehilangan konsentrasi. Mereka sudah bernafsu untuk memenangkan pertandingan," kata asisten manajer Bank Sumsel-Babel Abas Akbar.
Sebenarnya, permainan yang ditampilkan kedua tim sudah relatif berimbang. Bahkan di set kedua, Ayip Rizal dkk sempat mengimbangi permainan BNI 46. Permainan pun terpaksa diakhiri dengan skor besar, 30-28. Sayang, mereka gagal mempertahankannya di dua set berikutnya.
Meski demikian, Abas menyebut peluang timnya kini hanyalah bagaimana mempertahankan konsistensi permainannya saja. Pada pertandingan terakhir di seri Gresik akhir pekan ini, ambisi Bank Sumsel- Babel memimpin klasemen akan diuji Surabaya Samator. "Paling tidak peringkat kedua sudah ada di tangan," jelas Abas. (ren/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawasan di Indonesia Mengkhawatirkan
Redaktur : Tim Redaksi