Lembaga penyedia layanan informasi keuangan ternama di dunia, Fitch Group memperingatkan bank-bank utama di Australia menghadapi peningkatan risiko dan kinerja utang yang buruk. Salah seorang analis kredit di lembaga itu menolak menyatalkan bank utama Australia itu "aman dan solid".Dalam penuh kehati-hatian Direktur Fitch, Andrea Jaehne menanggapi pertanyaan mengapa sistem perbankan Australia begitu aman dan solid. "Saya tidak akan menyebutnya aman dan solid," jawabnya. Sebaliknya, Fitch mengatakan kurangnya kompetisi di sistem perbankan Australia yang memungkinkan empat bank terbesar di Australia untuk memitigasi kenaikan risiko mereka dan mempertahankan rating kredit AA mereka dengan meningkatkan jumlah konsumen utang mereka. "Sistem perbankan Australia tentu diuntungkan dari posisi kredit yang kuat dari empat bank besar yang menguasai pasar, dengan menguasai sekitar 79 persen dari aset perumahan dan yang memberi mereka kekuatan harga yang sangat baik," jelas Jaehne. Ini adalah pengakuan yang jujur mengenai sistem keuangan Australia yang diungkapkan satu tiga dari 3 lembaga pemeringkat kredit perusahaan terbesar di dunia yang membantu menentukan biaya dana bank dengan menentukan seberapa besar kemungkinan akan terjadinya default. Kondisi ini bermakna jika bank-bank besar itu terjebak dalam kesulitan keuangan, maka ada kesempatan yang sangat baik bagi mereka untuk menaikkan suku bunga KPR atau biaya, dan/atau memotong suku bunga deposito guna melindungi keuntungan mereka. Peer review terbaru Fitch dari bank-bank besar Australia ini menunjukkan bahwa ada peluan bagi empat besar bank untuk mengkaji kembali kredit mereka. Laporan ini mencatat terjadinya beberapa peningkatan risiko bagi bank-bank, yang dipicu oleh peluang anjloknya perekonomian China – yang dipandang Fitch tidak mungkin terjadi, tetapi jika hal itu terjadi maka bisa membuat kejatuhan ekonomi Australia yang tidak bisa dikelola oleh bank-bank besar Australia. Bahkan tanpa anjloknya perekonomian China saja, Fitch mencatat telah terjadi kenaikan utang korporasi yang buruk yang dapat mempengaruhi bank-bank besar, terutama dari perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam. Badan ini juga menyoroti kelemahan ekonomi utama Australia yang banyak sekali jumlah utang rumah tangganya. Australia saat ini tercatat memiliki rumah tangga yang paling berhutang di dunia, dengan rasio utang terhadap pendapatan yang diukur oleh Bank Central Australia mencapai rekor 186 persen. Sebagian besar utang rumah tangga Australia adalah utang perumahan seiring dengan penerapan suku bunga rendah yang mencapai rekornya, Fitch telah meraba dua penyebab utama lainnya yang memicu tingginyi harga rumah di Australia. "Kami berpendapat beberapa kebijakan pajak mungkin telah berkontribusi pada kondisi ini, seperti gearing negatif," kata Jaehne. "Juga Anda memiliki pembeli properti lebih datang ke pasar yang belum tentu hanya warga Australia saja, maka mereka akan bersaing dengan rumah tangga Australia juga." Fitch mencatat bahwa peminjam yang membeli rumah antara 2014 dan pertengahan 2015 mungkin sangat rentan, mengingat ini merupakan periode dimana harga rumah meningkat tajam dan standar pinjaman lemah oleh bank. Pada pertengahan tahun 2015, regulator perbankan APRA aktif dalam mengambil tindakan untuk mengurangi pertumbuhan kredit bagi kalangan investor properti dan untuk memastikannya peminjam akan dinilai kemampuan mereka untuk mampu menghadapi beberapa tingkat kenaikan suku bunga. Terlepas dari resiko di sektor perumahan ini, Andrea Jaehne mengatakan adalah buku kredit korporasi di empat besar bank Australia yang tampaknya akan paling terdampak oleh krisis apapun. "Kemungkinan besar kami pikir tingkat pengangguran [yang akan memicu penurunan di sektor perumahan], yang berarti sebenarnya bisnis dan korporat kemungkinan akan sangat kesulitan," katanya. "Oleh karena itu Kita akan melihat kelemahan kualitas aset di buku pertama mereka sebelum kita melihatnya di buku rumah tangga." Sudah terlihat sejumlah tanda-tanda awal bahwa dalam hasil laba bank terakhir, dimana tiga dari empat bank besar di Australia secara signifikan meningkatkan rasio utang buruk mereka, terutama karena usaha banyaknya bisnis yang runtuh.
BACA JUGA: Wanita ini Diizinkan Pengadilan Angkat Buah Zakar dari Mayat Tunangannya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tasmania Alokasikan $21Juta untuk Dua Proyek Wisata Andalan