jpnn.com, BANTEN - Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) ikut membantu penanganan dampak tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung.
Anggota Banser NU bergerak cepat berjibaku di garda terdepan membantu evakuasi para korban, mendirikan posko bantuan, hingga distribusi makanan untuk para korban.
BACA JUGA: Jokowi Jabat Tangan Korban Tsunami Selat Sunda
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) dengan berbagai komponennya senantiasa bergerak cepat membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah, termasuk terkena bencana.
“Ratusan anggota Banser turun, baik di Banten maupun di Lampung. Kami membantu para korban, mengevakuasi korban, sembari terus berdoa agar Allah SWT memberi jalan terbaik untuk para korban dan keluarganya,” ujar Yaqut.
BACA JUGA: 281 Korban Meninggal, 11.687 Orang Mengungsi
Banser NU, lanjut Yaqut, mempunyai satuan tugas (Satgas) atau sayap organisasi bernama Banser Siaga Bencana (Bagana). Di bawah satuan tugas ini, Banser memiliki komitmen tinggi untuk bersinergi dengan berbagai elemen lain dalam hal penanganan bencana.
BACA JUGA: Kemenhub Kerahkan Kapal Patroli KPLP Bantu Evakuasi
“Para anggota Banser telah dilatih dengan standar tinggi untuk membantu korban bencana alam. Kami membantu menyisir dan mengevakuasi korban tsunami, sampai mendirikan posko untuk warga yang mengungsi dan mendistribusikan makanan,” kata Yaqut.
Bersama Tim NU Peduli Bencana yang digawangi Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBINU) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah NU (LAZISNU), bantuan yang diberikan antara lain makanan sehat, pakaian layak, selimut, tenda, hingga perlengkapan bayi dan kebutuhan kaum perempuan.
“Kami di NU setiap saat bergotong-royong menyiapkan bantuan jika setiap saat dibutuhkan oleh saudara kita. Seperti saat terjadi tsunami, bantuan sudah siap kami distribusikan,” ujar Sekretaris NU Care-LAZISNU Pusat Abdurrouf Amin.
“Bantuan langsung diberikan ke warga di posko-posko yang didirikan oleh NU. Aksi sosial NU ini akan terus berjalan sampai nanti pemulihan pasca-bencana, bahkan sudah disiapkan tim psikolog untuk mendampingi korban agar tidak trauma dan siap kembali menata masa depan,” imbuh Abdurrouf.
Hingga Senin (24/12) pukul 07.00 WIB, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami di Selat Sunda telah mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Luluh Lantak, Terisolasi, Kelaparan, Memprihatinkan
Redaktur : Tim Redaksi