jpnn.com, SEMARANG - Munculnya masalah pada penyaluran bantuan sosial dan program Kartu Prakerja, mendorong Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyurati Kementerian Sosial dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Progres di lapangan, jaminan sosial dan kartu prakerja ini masih ramai, maka saya hari ini mengirim dua surat agar pemerintah pusat melakukan evaluasi," katanya di Semarang, Senin (4/5).
BACA JUGA: Ada Warga Berencana Jual Ginjal untuk Bertahan Hidup, Pak Ganjar Langsung Bergerak Cepat
Pertama, Ganjar menyoroti perihal penyaluran bansos yakni banyaknya jenis bantuan dan perbedaan jumlah bantuan, disinyalir akan menimbulkan konflik di lapangan.
"Kami usul agar pemerintah memberikan keluwesan pada kami untuk mengelola bantuan itu. Kami minta bantuan yang Rp 600.000 itu disamakan dengan bantuan lain yang Rp 200.000 agar mudah dalam penyaluran dan tidak bikin iri," ujarnya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Kalau Melawan, Dor Saja!
Mantan anggota DPR RI itu juga meminta agar penyaluran bantuan-bantuan itu diserahkan pada kabupaten/kota atau pemerintah desa, sebab mereka yang paling tahu kondisi warganya masing-masing.
"Kami berharap usulan ini disetujui, tentu kami akan melakukan pendampingan agar semua tepat sasaran. Kalau ini tidak disetujui pasti repot, maka kami berikhtiar kepada Mensos agar bisa dibantu," katanya.
BACA JUGA: Mengharukan, Induk Kucing Meminta Pertolongan ke Petugas Medis IGD
Kedua terkait kartu prakerja, Ganjar mengungkapkan banyak buruh di Jawa Tengah yang kesulitan mengakses program itu akibat beberapa faktor, yaitu mulai dari tingkat pendidikan hingga akses internet.
"Kami usul kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar yang kesulitan itu kami bantu. Mereka akan kami data secara 'offline' dan kami serahkan ke pusat. Soalnya kalau semua dengan mekanisme 'online' dan hanya satu jalur, banyak yang kesulitan," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan Jaring Pengaman Ekonomi, Ganjar mengatakan akan fokus dalam mengembalikan industri kecil dan menengah (IKM), serta saat ini pihaknya telah melakukan pendataan dan penyiapan pola bantuan agar para pelaku IKM dapat bangkit kembali.
"Kami harapkan segera dieksekusi sehingga saat pandemi ini selesai, mereka sudah bisa berlari, bukan menunggu selesai dulu. Teman-teman dari bagian ekonomi sudah saya minta menyusun semuanya, soal pembiayaan kami akan kerja sama dengan Bank Jateng dan Jamkrida sebagai 'backup' permodalan. Saya minta ini dipercepat agar denyut ekonomi IKM bisa kembali bergerak," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha