JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Gede Pasek Suardika membantah ada ribuan anggota DPRD kabupaten/kota partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memilih mundur. Menurutnya, sampai saat ini tak ada satu pun kader yang menyatakan keluar.
"Sampai sekarang tidak ada tuh datanya. Jumlah sebesar itu pastilah kelihatan," ujar Pasek kepada JPNN, Senin (25/3).
Senada dengan Pasek, Wakil Ketua PD, Max Sopacua juga membantah mengenai mundurnya ribuan anggota DPRD kabupaten/kota partai berlambang segitiga mercy itu. "Tidak benar," ujar Max saat dihubungi.
Informasi hengkangnya anggota DPRD kabupaten/kota itu disampaikan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat (PD), Ian Zulkifar. Ia mengungkapkan ada 2.220 anggota DPRD kabupaten/kota yang mundur dari PD.
"Saya di divisi organisasi memantau perkembangan daerah, hasil monitoring kita anggota DPRD kabupaten kota eksodus ke partai lain. Kemarin sudah 2.217 anggota, hari ini dari Jawa Timur tambah tiga orang," ujar Ian, Senin (25/3).
Menurut Ian, alasan kader berbondong-bondong hengkar karena pascalengsernya Anas. PD dianggap tak punya lagi pemimpin yang bisa diandalkan. Saat awal Anas berhenti karena menjadi tersangka korupsi, jumlah kader PD yang mundur dari DPRD hanya sekitar 100 orang. Namun jumlah itu membesar seiring semakin dekatnya penyerahan Daftar Caleg Sementara (DCS) ke KPU.
"Anas mundur, DPRD bereaksi, waktu awal-awal baru 100-an lebih orang. Tapi mengundurkan diri secara langsung setelah penetapan DCS dari masing-masing daerah," terang dia. (gil/jpnn)
"Sampai sekarang tidak ada tuh datanya. Jumlah sebesar itu pastilah kelihatan," ujar Pasek kepada JPNN, Senin (25/3).
Senada dengan Pasek, Wakil Ketua PD, Max Sopacua juga membantah mengenai mundurnya ribuan anggota DPRD kabupaten/kota partai berlambang segitiga mercy itu. "Tidak benar," ujar Max saat dihubungi.
Informasi hengkangnya anggota DPRD kabupaten/kota itu disampaikan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat (PD), Ian Zulkifar. Ia mengungkapkan ada 2.220 anggota DPRD kabupaten/kota yang mundur dari PD.
"Saya di divisi organisasi memantau perkembangan daerah, hasil monitoring kita anggota DPRD kabupaten kota eksodus ke partai lain. Kemarin sudah 2.217 anggota, hari ini dari Jawa Timur tambah tiga orang," ujar Ian, Senin (25/3).
Menurut Ian, alasan kader berbondong-bondong hengkar karena pascalengsernya Anas. PD dianggap tak punya lagi pemimpin yang bisa diandalkan. Saat awal Anas berhenti karena menjadi tersangka korupsi, jumlah kader PD yang mundur dari DPRD hanya sekitar 100 orang. Namun jumlah itu membesar seiring semakin dekatnya penyerahan Daftar Caleg Sementara (DCS) ke KPU.
"Anas mundur, DPRD bereaksi, waktu awal-awal baru 100-an lebih orang. Tapi mengundurkan diri secara langsung setelah penetapan DCS dari masing-masing daerah," terang dia. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Ketum, Ibas Sekjen, Apa Kata Dunia?
Redaktur : Tim Redaksi