JAKARTA - Kepala BPK Jawa Barat, Gunawan Sidauruk mengaku pernah bertemu dengan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohammad terkait hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan jajarannyaDalam pertemuan di ruang wali kota itu, menurutnya, Mochtar menginginkan agar hasil pemeriksaan keuangan Pemkot Bekasi 2009 dapat meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Gunawan mengungkapkan hal ini saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Senin (4/10) untuk terdakwa auditor BPK yang juga bawahannya yaitu, Enang Hermawan dan Suharto
BACA JUGA: Bintang Timur Bersinar Lagi
Keduanya diduga telah menerima suap dari pegawai Pemkot Bekasi supaya hasil pemeriksaan keuangan di kota itu meraih opini WTP.Menurut Gunawan, dalam pertemuannya dengan wali kota, permintaan untuk meraih WTP memang disanggupinya dengan syarat administrasi harus dibereskan terlebih dahulu oleh Pemkot Bekasi.
Tetapi dia membantah jika administrasi yang dimaksudkannya itu adalah pembayaran sejumlah uang kepada auditor
Sebelumnya, jelas Gunawan, hasil audit Pemkot Bekasi adalah wajar dengan pengecualian (WDP)
BACA JUGA: Ketua DPR: Silakan Komisi V Bentuk Panja KAI
"Pengecualian itulah yang harus dibereskanSementara mengenai penangkapan dua bawahannya di Bandung oleh KPK karena sedang menerima suap, Gunawan mengaku tidak tahu-menahu
BACA JUGA: Jadi Komjen, Timur Pradopo Kaget
Dia juga membantah bahwa transaksi suap-menyuap itu adalah atas instruksinya."Sebelumnya mereka tidak pernah lapor ke sayaSaya tahu penangkapan itu dari staf di Bandung. Waktu penangkapan saya juga sedang rapat di Jakarta," ungkapnya.
Saat dicecar hakim mengenai kemungkinan uang suap itu akan dibagi-bagi di internal BPK, termasuk adanya jatah untuk dirinya, lagi-lagi Gunawan membantah"Tidak ada," katanya.(rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Siap Sodorkan Nama Baru
Redaktur : Tim Redaksi