jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Waryono Karno membenarkan bahwa penyidik Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menggeledah ruangannya. Namun dia mengaku tidak tahu alasan penggeledahan tersebut.
"Benar sekitar jam 10 malam lah, tapi dasarnya apa (KPK geledah-red) saya enggak tahu," akunya di Gedung ESDM, Jakarta, Kamis (15/8).
BACA JUGA: Bentuk Badan Audit untuk Cari Lembaga Survei
Meski Waryono berserta stafnya ikut memantau para penyidik mengeledah ruangannya, tapi dirinya tidak tahu apa saja barang yang berhasil di sita KPK.
"Ya (ikut mendampingi penyidik KPK-red) ada staf juga. Saya gak tahu apa saja yang diambil, nanti tunggu hasil pemeriksaan," katanya.
BACA JUGA: Kantor ESDM Digeledah, Jero Wacik Pasrah
Wahyono sendiri mengaku bingung dengan aksi KPK. Apalagi dikaitkan dengan bagi hasil tender di Kementerian ESDM. "Tidak ada (bagi hasil tender), tidak ada. Saya juga bingung kok ada kaitannya dengan kami," tanyanya balik.
Saat ditanya soal dugaan dana suap yang dilakukan Rudi mengalir ke Menteri ESDM Jero Wacik melalui dirinya, Wahyono juga membantah. Ia malah istigfar untuk meyakinkan bahwa dirinya benar-benar tidak terliabt.
BACA JUGA: Tiga Pejabat SKK Migas Masuk Daftar Cegah KPK
"Ya Allah, ya Robi, enggak ada itu. Demi Allah, demi Allah, Astagfirulah, gak mungkin itu," sebut Waryono.
Soal Simon Gunawan Tanajaya, salah seorang pemilik PT Karnel Oil Pte Ltd yang terlibat dalam dugaan kasus suap Kepala SKK Migas, Rudi Rubaindini. "Itu saya juga kaget, Kernel juga baru denger," kilahnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komite Konvensi Masih Otak-atik 11 Nama
Redaktur : Tim Redaksi