Bantahan Bupati Bandung Barat soal Kabar Terkena OTT KPK

Rabu, 11 April 2018 – 07:33 WIB
KPK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat, Abubakar, membantah pemberitaan sejumlah media massa yang menyebut dirinya terkena OTT KPK (operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi), Selasa (10/4).

Abubakar mengakui, sebelumnya memang ada dua orang pejabat KPK yang mendatangi dirinya untuk meminta keterangan dan klarifikasi pada pukul 16.30 hingga 20.00 Wib.

BACA JUGA: Setahun Penyerang Novel Baswedan Tak terungkap, Quo Vadis?

Dia menjelaskan, pada hari Selasa dia sibuk menjalankan tugas sebagai bupati seperti agenda biasanya, dan setelah itu beristirahat di rumah dinas yang bertempat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang.

Di sela-sela itu dirinya juga sedang memberikan support persiapan kepada istri karena akan mengikuti debat publik pada keesokan harinya.

BACA JUGA: Gelar OTT Lagi, KPK Tangkap Bupati Bandung Barat

"Karena persiapan besok (hari ini) akan ada acara debat. Tapi pada sore hari pada laporan dari ajudan ada tamu pas ditanya rupanya pejabat dari KPK, saya terima saja, kenapa tidak," jelas Abubakar saat menggelar konfrensi pers di kediamanya di Lembang, kemarin.

Menurut Abubakar, inti dari kedatangan dari KPK untuk meminta keterangan dan klarifikasi karena mendapat laporan bahwa bupati sedang melakukan penggalangan dana.

BACA JUGA: Respons Polri soal Brigjen Aris Ungkap Borok di KPK

"KPK meminta keterangan bahwa mendapatkan laporan, kalau bupati sakit, atau menjadi tim sukses untuk salah satu calon dan sedang melakukan menggalang dana. Bahwa saya memerintahkan kepala dinas untuk menggalang dana keperluan saya untuk berobat dan dalam konteks ibu sedang proses melakukan pencalonan," jelasnya.

"Saya menjelaskan, justru terbalik, saya malah mewanti-wanti kepada kepala dinas untuk berbuat sesuai tupoksi, karena menjelang pilkada banyak cctv pasangan calon lain," ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, ketika berada di depan kepala dinas, dan kepala desa untuk tidak meminta di bekali apa-apa.

"Terus terang, saya tidak minta dibekali apa-apa hanya meminta doa saja untuk diberi kesehatan, dan keselamatan. Karena saya sudah cukup dengan dua periode, bekal untuk berobat maupun bekal ibu untuk maju. Sudah cukup modal untuk maju karena saya tahu apa yang di perlukan untuk calon, saya tau persis, pilkada murah atau mahal itu relatif," ungkapnya.

Mengenai adanya informasi beberapa PNS yang sudah diamankan pihak KPK, dia mengatakan belum mengetahui hak tersebut. "Saya masih gelap informasi mengenai teman-teman di SKPD, karena saya dari tadi fokus persiapan belum ada laporan dan saya juga belum ke kantor," ungkapnya. (bie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Zumi Zola sebagai Tersangka


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler