BLITAR - Terbakar api cemburu, Nanang Markus Sediyono, 40, warga Desa Jaten, Kecamatan Wonodadi, nekad menghabisi nyawa Sri Utami, 35, istrinya, dan Anton Suprapto, 48, tetangganya yang diduga pria idaman lain (PIL) istrinya. Pembunuhan pagi itu terjadi di dua tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Minggu (21/7) pukul 05.30, Nanang bersama Muslim Rizki Ramadandi, 9, anaknya bertamu ke rumah Anton yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Setelah tiba di rumah tujuan, Nanang dan Anton terlibat perbincangan santai sekitar 30 menit.
Tak ada kecurigaan dalam benak Anton. Pagi itu, mereka membahas penyambungan aliran listrik. Ternyata, kondisi tersebut adalah cara Nanang untuk mencari kesempatan menghabisi Anton.
Saat mendapat peluang, Nanang langsung menyerang Anton dengan sebilah sangkur yang telah disiapkan di balik jaketnya. Tusukan pertama terjadi saat mereka selesai berbincang tentang masalah meteran listrik yang baru di rumah Anton. Saat korban masuk kembali ke dalam rumah, dari arah belakang, pelaku langsung menusukkan sangkur ke bagian leher belakang.
Karena serangan tersebut, korban langsung terhuyung. Pelaku terus menghujamkan sangkur ke badan korban hingga korban tak berdaya dan tergeletak di kursi ruang tamu. Ada sekitar 14 tusukan di tubuh Anton.
Setelah melampiaskan aksinya, pelaku dan anaknya langsung pulang. Tidak berhenti di sana, selanjutnya pelaku mendatangi istrinya yang tengah tidur di rumah orang tuanya. Rumah Nanang dan rumah Wiji, 60, mertuanya, memang berjajar. Tanpa banyak kata, pelaku yang kalap langsung mendatangi Sri di kamar mertuanya.
Tanpa basa basi, pelaku langsung menusukkan sangkur ke perut istrinya 4-5 kali. Puas melampiaskan kemarahan kepada istrinya, pelaku pulang ke rumah.
Pemicu aksi sadis itu tak lain adalah kecemburuan pelaku. Sebab, istrinya diduga selingkuh dengan Anton.
Sekitar dua bulan terakhir, Sri tidak mau melayani kebutuhan biologis Nanang dan malah tinggal bersama orang tuanya. Berdasar kecurigaan lain, pelaku sering mendengar cerita anaknya bahwa Anton sering berkunjung ke rumahnya tatkala dirinya bekerja di Pare, Kabupaten Kediri.
Karena kejadian tersebut, Anton meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan Sri meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. (ynu/ris/jpnn)
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Minggu (21/7) pukul 05.30, Nanang bersama Muslim Rizki Ramadandi, 9, anaknya bertamu ke rumah Anton yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Setelah tiba di rumah tujuan, Nanang dan Anton terlibat perbincangan santai sekitar 30 menit.
Tak ada kecurigaan dalam benak Anton. Pagi itu, mereka membahas penyambungan aliran listrik. Ternyata, kondisi tersebut adalah cara Nanang untuk mencari kesempatan menghabisi Anton.
Saat mendapat peluang, Nanang langsung menyerang Anton dengan sebilah sangkur yang telah disiapkan di balik jaketnya. Tusukan pertama terjadi saat mereka selesai berbincang tentang masalah meteran listrik yang baru di rumah Anton. Saat korban masuk kembali ke dalam rumah, dari arah belakang, pelaku langsung menusukkan sangkur ke bagian leher belakang.
Karena serangan tersebut, korban langsung terhuyung. Pelaku terus menghujamkan sangkur ke badan korban hingga korban tak berdaya dan tergeletak di kursi ruang tamu. Ada sekitar 14 tusukan di tubuh Anton.
Setelah melampiaskan aksinya, pelaku dan anaknya langsung pulang. Tidak berhenti di sana, selanjutnya pelaku mendatangi istrinya yang tengah tidur di rumah orang tuanya. Rumah Nanang dan rumah Wiji, 60, mertuanya, memang berjajar. Tanpa banyak kata, pelaku yang kalap langsung mendatangi Sri di kamar mertuanya.
Tanpa basa basi, pelaku langsung menusukkan sangkur ke perut istrinya 4-5 kali. Puas melampiaskan kemarahan kepada istrinya, pelaku pulang ke rumah.
Pemicu aksi sadis itu tak lain adalah kecemburuan pelaku. Sebab, istrinya diduga selingkuh dengan Anton.
Sekitar dua bulan terakhir, Sri tidak mau melayani kebutuhan biologis Nanang dan malah tinggal bersama orang tuanya. Berdasar kecurigaan lain, pelaku sering mendengar cerita anaknya bahwa Anton sering berkunjung ke rumahnya tatkala dirinya bekerja di Pare, Kabupaten Kediri.
Karena kejadian tersebut, Anton meninggal di tempat kejadian perkara (TKP), sedangkan Sri meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. (ynu/ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah SD Dicabuli di Kandang Babi
Redaktur : Tim Redaksi