Bocah SD Dicabuli di Kandang Babi

Minggu, 21 Juli 2013 – 19:50 WIB
SIANTAR – Sebut saja namanya Mawar (7), bocah kelas I SD, diduga dicabuli tetangganya berinisial JP (12) kelas V SD, warga Kelurahan Bane, Siantar Utara.

Peristiwa itu terjadi saat korban sedang sendirian di rumahnya. Saat itu korban ditarik keluar dan dicabuli di kandang babi yang tak jauh dari rumah korban.

Informasi dihimpun dari paman korban bermarga Hutajulu, kejadian itu dialami korban Kamis (18/7) sore pukul 18.00WIB.

Mawar saat itu sedang sendiri di rumah. Sementara, ibu dan kakaknya bekerja di salah satu penyortiran plastik bekas. Sementara ayahnya yang bekerja sebagai supir sedang berada di luar kota. Memanfaatkan keadaan itu, JP masuk dan langsung menarik korban ke salah satu kandang babi tak jauh dari rumah Mawar.

Setelah puas mencabuli, tersangka meninggalkan Mawar begitu saja. Setelah ibu dan kakaknya pulang, Mawar menangis ketakutan.

Awalnya orangtua korban menganggap anaknya ketakutan karena sesuatu hal. Hingga sore ketika akan dimandikan, Mawar mengatakan, kamaluannya sakit. Ibunya yang curiga langsung manginterogasi Mawar. Dengan lugunya Mawar menceritakan semua kejadian tersebut.

Keesokan harinya, ibu Mawar medatangi rumah pelaku dengan maksud untuk menanyakan kebenaran kejadian tersebut. Namun keluarga JP membantah kejadian tersebut. Merasa kurang yaklin, akhirnya ibu korban melakukan pemeriksaan di salah satu bidan tak jauh dari rumahnya. Dari hasil pemeriksaan, jelas ada luka robek pada kemaluan Mawar.

“Sudah awalnya memang enggak percaya, karena kami kurang yakin makanya kami tanyakan sama bidan. Katanya memang benar dan keponakankanku (Mawar, red) merupakan anak paling kecil dari empat bersaudara,” terangnnya saat berada di Mapolresta Siantar.

Pantauan Metro Siantar (Grup JPNN) kemarin, sekira pukul 11.14 WIB, Mawar bersama ibunya datang dengan mengendarai mobil Patroli Polresta Siantar. Mawar, ibunya dan personel Polresta Siantar baru saja melakukan olah TKP.

Ketika Metro Siantar mencoba menanyakan kepada ibu Mawar, petugas langsung menggandeng ibu dan anak ini tanpa memberikan komentar. Kemudian petugas mengajak keduanya masuk ke ruangan SPKT serta pamannya. Selanjutnya pintu ruangan SPKT langsung ditutup.

Mawar dan keluarganya di ruang SPKT sekitar setengah jam. Begitu keluar, terlihat korban besama ibunya langsung meninggalkan Mapolresta dengan menumpang becak.

Ketika Metro Siantar mencoba untuk mendatangi rumah korban dan pelaku, tak satupun warga sekitar mengenal keluarga korban maupun pelaku.

Kassubag Humas Polresta Siantar AKP Efendi Tarigan ketika dikonfirmasi menyebutkan, kasus asusila tersebut masih tahap pengaduan masyarakat (dumas). Untuk selanjutnya, pihaknya akan melakukan pengumpulan data untuk kejelasan kasus tersebut. “Dugaan asusila itu masih tahap pengumpulan data-data,” tegasnya. (lud)




   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukun Cabul Setubuhi Ibu Pasien

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler