jpnn.com - BONDOWOSO - Nasib tragis dialami seorang ibu, Murdiah, 40, dan anak semata wayangnya, Suyitno, 15, warga Desa Gadingsari, Kecamatan Pakem. Rabu pagi (5/2) Suyitno yang duduk di bangku kelas VII SMP itu ditemukan tewas di tempat tidur, sedangkan ibunya koma.
Mulut Murdiah mengeluarkan busa. Korban ditemukan Martiono, 20, anak angkat korban. Suami korban saat ini berada di Malaysia.
BACA JUGA: Bendung Impor, Banyuwangi Pacu Pengembangan Buah Lokal
Kasatreskrim AKP Mulyono menyatakan, sebelumnya, Murdiah dan anaknya membantu membuat makanan di rumah saudaranya yang akan melakukan hajatan. Namun, ketika pukul 24.00, mereka mengaku mengantuk dan ingin beristirahat. ''Lalu, ibu dan anak ini pulang ke rumahnya dan tidur di kamar masing-masing,'' jelasnya.
Lalu, pada pukul 04.00, Martiono bermaksud untuk membangunkan dua orang itu. Tetapi, usahanya tersebut gagal. Padahal, saat itu Murdiah meminta untuk dibangunkan ketika subuh. ''Martiono masih tidak curiga kepada dua korban,'' ucapnya.
BACA JUGA: Banjarmasin Segera Terbitkan Perda Waria
Sekitar pukul 06.00, Martiono mulai curiga. Sebab, dia sudah mengetuk pintu kamar dengan keras, tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Lalu, Martiono naik ke atap. ''Kemudian, dia masuk ke kamar dua korban,'' terangnya.
Ternyata, Martiono mendapati Suyitno yang telah meninggal. Ibunya terlihat mengeluarkan busa dari mulut dan mengalami koma. Saat itu juga, dua korban dibawa ke RS Bhayangkara Bondowoso. Tetapi, nyawa Suyitno tidak dapat diselamatkan.
BACA JUGA: Sapi dan Ayam yang Mati Terkena Erupsi Diganti
Diduga, dua korban itu mengalami keracunan. ''Tetapi, kami tidak menemukan sisa-sisa makanan atau minuman yang beracun,'' ungkapnya.
Karena itu, polisi perlu melakukan otopsi untuk menemukan penyebab kematian dua korban tersebut. Sebaliknya, keluarga enggan untuk memberikan izin otopsi. Jadi, rumah sakit terpaksa tidak bisa melakukan otopsi. (eko/wah/mas/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulkan Formasi CPNS 2014 Sebanyak-banyaknya
Redaktur : Tim Redaksi