JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menyerahkan bantuan kepada korban bencana di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dan Jakarta Utara. Penyerahan bantuan secara simbolis yang disaksikan Ketua Dewan Pertimbangan Hanura, Harry Tanoesoedibyo itu digelar di Kantor DPP Hanura, Jalan Tanjung Karang Nomor 7, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
Wiranto mengatakan penyerahan bantuan ini sebagai bentuk kepeduliaan sosial kepada masyarakat yang lagi mendapatkan musibah. "Kami mencoba merasakan apa yang dialami oleh rakyat. Dari perasaan inilah kemudian tergerak hati kami untuk memberikan bantuan," kata Wiranto saat menggelar jumpa pers.
Menurut bekas Panglima ABRI itu, bantuan yang diserahkan dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, pihaknya memberikan makanan instan dan pakaian karena kebutuhan ini yang sangat mendesak. Bantuan akan didistribusikan oleh kader-kader Hanura.
Namun secara tegas, Wiranto tidak ingin disebut bantuan ini sebagai bentuk kampanye awal. Ia mengatakan, meskipun para relawan Hanura akan turun ke lokasi bencana untuk membantu korban, pihaknya akan menghindari adanya bentuk identitas partai.
"Kami sadar orang yang tertimpa bencana itu sedang susah. Butuh pertolongan. Hanura tidak akan memanfaatkan orang yang menderita untuk berkampanye. Namun tidak bisa dihndari kita punya identitas seperti baju yang dipakai relawan. Tapi kalau sampai umbul-umbul, tidaklah. Apalagi sampai meriah," katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sulut, Hoyke Makarawung mengatakan bencana banjir dan tanah longsor sudah menelan korban 18 orang yang tewas. Kata dia, hingga saat ini pihaknya bersama dengan aparat TNI, Badan SAR serta para relawan terus melakukan pencarian.
"Kami tetap membuka pengaduan kepada warga yang merasa ada keluarganya yang hilang hingga 2 pekan ke depan," kata Hoyke kepada JPNN dari Manado, Selasa (19/2).
Hoyke menjelaskan selain melakukan pencarian korban, pihaknya juga membantu warga melakukan pembersihan di sudut-sudut kota yang kebanjiran. Termasuk kata dia, membantu warga yang berada di pengungsian. (awa/jpnn)
Wiranto mengatakan penyerahan bantuan ini sebagai bentuk kepeduliaan sosial kepada masyarakat yang lagi mendapatkan musibah. "Kami mencoba merasakan apa yang dialami oleh rakyat. Dari perasaan inilah kemudian tergerak hati kami untuk memberikan bantuan," kata Wiranto saat menggelar jumpa pers.
Menurut bekas Panglima ABRI itu, bantuan yang diserahkan dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, pihaknya memberikan makanan instan dan pakaian karena kebutuhan ini yang sangat mendesak. Bantuan akan didistribusikan oleh kader-kader Hanura.
Namun secara tegas, Wiranto tidak ingin disebut bantuan ini sebagai bentuk kampanye awal. Ia mengatakan, meskipun para relawan Hanura akan turun ke lokasi bencana untuk membantu korban, pihaknya akan menghindari adanya bentuk identitas partai.
"Kami sadar orang yang tertimpa bencana itu sedang susah. Butuh pertolongan. Hanura tidak akan memanfaatkan orang yang menderita untuk berkampanye. Namun tidak bisa dihndari kita punya identitas seperti baju yang dipakai relawan. Tapi kalau sampai umbul-umbul, tidaklah. Apalagi sampai meriah," katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sulut, Hoyke Makarawung mengatakan bencana banjir dan tanah longsor sudah menelan korban 18 orang yang tewas. Kata dia, hingga saat ini pihaknya bersama dengan aparat TNI, Badan SAR serta para relawan terus melakukan pencarian.
"Kami tetap membuka pengaduan kepada warga yang merasa ada keluarganya yang hilang hingga 2 pekan ke depan," kata Hoyke kepada JPNN dari Manado, Selasa (19/2).
Hoyke menjelaskan selain melakukan pencarian korban, pihaknya juga membantu warga melakukan pembersihan di sudut-sudut kota yang kebanjiran. Termasuk kata dia, membantu warga yang berada di pengungsian. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Staf Anggota FPD Dituding Mainkan Dana Bencana
Redaktur : Tim Redaksi