jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) menebar 50 ribu paket sembako untuk masyarakat dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada kurang lebih 30 ribu karyawan yang bergaji upah minimum provinsi (UMP).
Ketua Umum Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) Heka Hertanto menyatakan para pendiri yayasan segera bergerak untuk turut mengurangi dampak kenaikan harga BBM dengan memberikan bantuan tunai dan sembako.
BACA JUGA: Artha Graha Peduli Kirim Bantuan ke Daerah Terpencil
Menurutnya, kenaikan harga BBM tersebut adalah sebuah keputusan sulit yang harus diambil Pemerintahan Joko Widodo.
AGP menggerakkan sumber daya yang dimilikinya untuk mengurangi gejolak ekonomi di masyarakat sekitar unit-unit usaha Artha Graha Group (AGG) dan Artha Graha Network (AGN) dan di kalangan karyawannya.
BACA JUGA: Imbas Harga BBM Mahal, Tarif Angkutan Umum Bekasi Naik, Jadi Sebegini
"AGP terpanggil untuk berperan aktif dalam meringankan beban perekonomian yang berdampak terhadap karyawan dan maupun masyarakat," jelas Heka dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (11/9).
Selain itu, Heka menyatakan BLT diberikan kepada 30 ribu karyawan yang bergadi UMP di unit-unit usaha AGG dan AGN.
Bantuan akan disalurkan melalui Agi cash, yaitu produk uang elektronik dari Bank Artha Graha Internasional (BAGI) atau melalui rekening tabungan BAGI. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan dalam penyaluran dana BLT tersebut.
"Upaya AGP ini adalah bentuk kepedulian atas gejolak ekonomi yang dialami masyarakat akibat kenaikan harga BBM," ungkap Heka.
AGP berupaya mendampingi pemerintah dalam meredam dampak ekonomi yang sekarang terjadi dan terus-menerus membina solidaritas sosial demi masa depan bangsa.
AGP sebelumnya membagikan sembako, mendirikan rumah sakit lapangan, mendukung testing, tracing, treatment (3T), hingga membantu proses vaksinasi COVID-19.
Heka berharap bahwa inisiatif Artha Graha Peduli ini dapat diterima sebagai wujud bergotong royong.
“Harapan lain kegiatan ini dapat mengetuk hati kita semua untuk ikut berperan serta dalam membantu mengurangi gejolak ekonomi dampak dari kenaikan BBM," ungkap Heka. (mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul