jpnn.com, LEBAK - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para santri dan alumni untuk menambah bangunan di Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah, Cipanas, Lebak, Banten.
Padahal, pembangunan infrastruktur hingga lembaga pendidikan banyak terhenti akibat pandemi. Namun, bantuan untuk membesarkan salah satu pesantren tertua di Lebak ini terus mengalir seperti keramik, besi dan semen dari mantan Kapolda Banten, Komjen Listyo Sigit Prabowo yang kini menjadi Kabareskrim Polri.
BACA JUGA: Aktivis 98: Kalau Komjen Listyo Sanggup Jadi Kapolri, Kenapa Tidak
Sementara bantuan pengecoran bangunan yang memakai bacinge plan diberikan oleh tokoh Banten, Mulyadi Jayabaya.
“Alhamdulillah, berkat bantuan mereka penambahan bangunan sudah 80 persen dan hampir rampung,” ujar Kiai Suryana selaku pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/12).
BACA JUGA: Pengamat Kepolisian Memuji Komjen Listyo Sigit Prabowo
Dia pun kagum dengan sosok mantan orang nomor wahid di Polda Banten tersebut. Terlebih, lelaki yang dikenal ramah ini, tidak pernah melupakan masyarakat di mana pun dia bertugas. Meskipun, sekarang dia tidak lagi memimpin Polda Banten.
"Sewaktu beliau menjabat saja, banyak marbut masjid dan musala diberangkatkan umrah gratis. Ini kan luar biasa. Sampai sudah tidak menjabat lagi, beliau masih tetap peduli terhadap lembaga pendidikan agama di sini," bebernya.
BACA JUGA: Tidak Sia-sia Jenderal Idham Azis Menunjuk Komjen Listyo Sigit, Top!
Hal serupa diungkap Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum, Banten Kiai Saharni. Dia juga turut mendoakan Listyo Sigit Prabowo.
"Semoga beliau sekeluarga selalu diberikan kesehatan dan ketegasan dalam menjalankan tugas-tugasnya demi menegakkan amar maruf nahi mungkar," kata KIai Saharni.
Dia mengatakan bahwa para santri maupun alim ulama di Banten selalu siap membantu dan mendoakan Listyo. "Selama beliau amanah dalam pekerjaannya, kami siap membantu. Terutama dalam memberantas kemaksiatan," tegasnya.
Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah didirikan Almarhum Abuya Umar yang dilanjutkan oleh anaknya yakni, almarhum Kiai Cece Asasudin.
Sang anak merupakan jebolan kota suci Mekah di bawah pimpinan Sayyid Muhamad Alawy Al Maliki. Beliau mengeyam pendidikan di Mekah hampir 18 tahun. Pondok pesantren ini pun sudah banyak menelurkan alim ulama yang tersebar di Banten dan Jawa Barat.
Kiai Suryana mengatakan, lembaga pendidikan ini fokus pada kajian kitab kuning. Makin banyaknya masyarakat yang ingin belajar mengaji, pihaknya melakukan penambahan bangunan untuk santri pria dan wanita menjadi tiga lantai. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan