Bantu Perguruan Tinggi Siapkan Tenaga Ahli di Bidang Pertambangan

Kamis, 24 Januari 2019 – 17:28 WIB
Kerjasama MICROMINE dengan Universitas Padjajaran. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hingga saat ini masih terjadi gap antara perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja di sektor pertambangan.

MICRMONINE sebuah perusahaan teknologi software bidang pertambangan, yang memiliki perhatian khusus dalam bidang penguasaan ketrampilan bagi kalangan mahasiswa, ikut berupaya meminimalisir gap tersebut.

BACA JUGA: Dana Rp 2,7 Triliun untuk Revitalisasi Proyek Mangkrak di Perguruan Tinggi

Yakni dengan bekerja sama menyediakan skema lisensi akademik software pertambangan dengan berbagai perguruan tinggi di berbagai negara termasuk di Indonesia.

RA Christanti Taurina, Marketing MICROMINE Indonesia mengungkapkan, program Academic Licence Scheme (ALS) digelar dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti UGM, UPN Veteran, Unpad, Unsiyah, Universitas Trisakti dan perguruan tinggi lainnya.

BACA JUGA: Sejumlah Kampus Mengejar Akreditasi Internasional

Tujuannya adalah menjembatani ketrampilan yang dibutuhkan kalangan perusahaan terhadap kebutuhan sumber daya yang siap pakai dari kalangan perguruan tinggi.

Dengan penguasaan software MICROMINE yang digunakan secara luas di berbagai perusahaan tambang di Indonesia. Perusahaan tidak perlu mengadakan training secara khusus bagi para fresh graduate yang diterima kerja di perusaahan pertambahan.

BACA JUGA: ITTS Bekerja Sama dengan Dua Perguruan Tinggi di Malaysia

“Penyelenggaraan training selain membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, juga membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga sarjana fresh graduate pada saat training praktis tidak bekerja sesuai kebutuhan perusahaan,” terang Taurina.

Adanya lisensi akademik yang ada di perguruan tinggi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mempelajari dan berlatih menggunakan software micromine.

Mulai dari merencanakan proyek tambang, melakukan pemodelan dan perhitungan dengan berbagai studi kasus yang sering ditemukan dalam project pertambangan.

“Sehingga mahasiswa bisa menggunakan dan memahami serta memiliki ketrampilan yang nantinya dibutuhkan pada saat bekerja,” tambahnya.

Universitas diakui memang mengajarkan keahlian teknis dan teori dasar sebagai pintu gerbang pemahaman terhadap pilihan karier yang dipilih.

“Namun seiring perkembangan zaman dan ketatnya persaingan membuat para mahasiswa wajib membekali diri mereka dengan berbagai macam keahlian/skill pendukung semenjak duduk di bangku kuliah, sehingga dapat meningkatkan daya saing, berupaya agar menonjol, dan menarik bagi suatu perusahaan,” urainya.

Program Academic Licence Scheme (ALS) memberikan kesempatan luas kepada perguruan tinggi, untuk mengeksplor program program Software MICROMINE. Dengan eksistensi MICROMINE yang selalu melakukan inovasi teknologi pertambangan selama kurun waktu lebih dari 33 tahun memberikan lisensi software kepada beberapa Universitas.

Dikatakan, program tersebut bertujuan agar para mahasiswa bisa mempelajari serta terampil dan terbiasa menggunakan aplikasi software dalam industri pertambangan.

Praktis program Academic Licence Scheme (ALS) saat ini telah berjalan di banyak Universitas besar di Indonesia. Untuk menunjang berjalannya program ALS di tiap-tiap Universitas , kini sudah terbentuk MICROMINE Club di tiap-tiap universitas.

Dengan fokus study case untuk melakukan pemodelan serta estimasi dan hal lainnya menggunakan software MICROMINE. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Humas PTN dan LLDikti Harus Kreatif


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler