Bantu Sejahterakan Petani, UPLAND Project Kementan Ekspor Bawang Goreng

Rabu, 13 Desember 2023 – 12:44 WIB
Lahan bawang merah. Ilustrasi Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Program Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) Kementerian Pertanian terus menggencarkan ekspor komoditas pangan yang telah diolah.

Ekspor komoditas pangan yang telah diproduksi dapat memberikan nilai ekonomi lebih terhadap hasil pertanian.

BACA JUGA: Program Upland Kementan Ini Dinilai Menyelesaikan Masalah Permodalan Petani

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan akibat dampak perubahan iklim.

Beragam komoditas yang rentan terhadap inflasi, harus diberi perhatian khusus. Pengolahan pascapanen seperti bawang goreng ini memberikan nilai lebih terhadap hasil pangan.

BACA JUGA: UPLAND Project Ramaikan Trade Expo Indonesia

“Dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Penting bagi kita untuk terus berkomitmen menjaga pasokan komoditas strategis agar tidak terjadi pergolakan harga dan stok di pasaran,” ujar Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis, Senin (27/11).

Pengelola Program Upland Kementan Farakka Sari mengatakan sebanyak enam ribu bungkus produk bawang goreng milik para petani binaan di Kabupaten Sumenep dilepas untuk dikirim ke Belanda. Ekspor perdana bawang goreng diharapkan menjadi pintu awal untuk peningkatan kesejahteraan kepada petani.

BACA JUGA: Petani Pesta Panen di Banjarnegara, Program UPLAND Dianggap Berhasil

Bawang goreng produk kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak mencapai USD 400 ribu oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka 2023-2028.

Dia berharap Program UPLAND Project Kementan bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi agar lebih komprehensif, mulai dari pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan.

"Melalui Upland Project dapat memberikan dampak positif seperti mampu swasembada bawang," katanya.

Dalam upaya mendorong hal itu, Kementan memberikan bantuan infrastruktur lahan, irigasi bahkan jalan usaha tani, embung pompa. Semua itu dalam rangka mendorong peningkatan produksi.

"Kegiatan Upland bertujuan pula untuk keberlanjutan usaha agribisnis bawang harus didukung dengan adanya kelembagaan yang baik," terangnya.

Pada 2021 Kabupaten Sumenep terus berusaha meningkatkan produktivitas bawang merah. Luas area tanam sejak adanya kegiatan UPLAND meningkat signifikan dimana awalnya (2020) hanya 701 hektare dengan produktivitas mencapai 7,02 ton per hektare menjadi 1.198 hektare pada 2022. Produktivitas per hektare juga meningkat menjadi 7,36 ton per hektare.

Saat ini tidak hanya pasar internasional yang telah menjalin kerja sama dengan Korporasi Petani Rubaru. Beberapa perusahaan nasional juga telah menjalin kerja sama antara lain PT Eden Pangan Indonesia.

Dalam peluncuran pengiriman ekspor ke Belanda hadir Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan terima kasih kepada UPLAND Project yang telah aktif mendorong pertanian lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

Dia menilai UPLAND Project telah berhasil menerapkan sistem pertanian terpadu yang menyeleraskan antara sektor hulu (on farm) dan pascapanen (off farm) yang terintegrasi.

Selain produksi UPLAND juga telah memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.

Melalui UPLAND Project, Kementan telah memberikan ruang harapan baik kepada petani. Bawang merah merupakan salah satu dari berbagai hasil bumi yang diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan produk pertanian hingga dapat ekspor.

"Ini menjadi proyek percontohan. Keunggulan bawang merah Rubaru toleran Fusarium sp dan spodoptera exigua, mampu beradaptasi di ketinggian 10-500m," katanya.

Ekspor perdana bawang goreng merupakan pintu awal untuk memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani. Fauzi berharap para petani dapat menjaga semangat agar produksi dan kualitas bawang merah dapat tetap terjaga sehingga memenuhi kebutuhan ekspor yang dibutuhkan.

"Ruang ini merupakan pintu awal kita dalam memberikan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga kita harus konsen terhadap kualitas produk dan kemasan yang di jadikan produc knowledge," kata Fauzi.

Dengan beredarnya bawang goreng di pasar di Belanda diharapkan dapat membuka pintu untuk kerja sama dengan negara lain seperti Belgia, Inggris, dan yang lainnya. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukseskan Proyek Upland, Ditjen PSP Minta Komitmen 14 Kabupaten


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler