Bantuan Baznas Jadi Polemik, Ganjar: Saya Perintahkan untuk Ditarik

Sabtu, 31 Desember 2022 – 14:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto pemprov Jateng

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo angkat bicara terkait polemik rehabilitasi rumah kader PDIP yang ikut dibantu oleh dana Baznas.

Menurut Ganjar program rehabilitasi itu sedari awal diniatkan menggunakan dana pribadi.

BACA JUGA: Dorong Beras Premium Jateng Jadi Merek Dagang ke Seluruh Indonesia, Ganjar: Ini Mesti Disebarkan

Namun di lokasi pemberian bantuan, Ganjar baru mengetahui jika Baznas ikut hadir dan berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta.

Sebelumnya Baznas telah mengecek dan pemberian bantuan itu tidak menyalahi aturan dan ketentuan.

BACA JUGA: LPEI Berhasil Mengekspor Kopi Robusta ke Mesir

Pria 54 tahun ini menerima uluran dari Baznas meski sudah memperkirakan dana itu belum cukup.

"Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp 50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan," ucap Ganjar di Semarang, Sabtu (31/12).

BACA JUGA: Komunitas Nelayan Pendukung Ganjar Bagikan Voucer Solar Hingga Makan Bersama di Sulsel

Namun, jika banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas, Ganjar pun setuju jika bantuan tersebut ditarik. Lagipula dana Baznas juga belum dicairkan.

Program rehab rumah kader itu baru akan dimulai awal Januari 2023. Prosesi pemberian bantuan di rumah Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar Wonosobo itu baru sebatas penyerahan plakat secara simbolik saja.

"Saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain," terang dia.

Selama ini, lanjut Ganjar, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Pemprov Jateng menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.

Sejumlah program bantuan telah dilaksanakan seperti rehabilitasi RTLH, pembangunan ratusan masjid, TPQ, dan pondok pesantren. Juga beasiswa untuk para pelajar dan mahasiswa serta pengobatan untuk masyarakat tidak mampu.

Ganjar juga menggalakkan gotong royong pengentasan kemiskinan Jateng bersama bupati dan walikota serta perusahaan swasta. Sejak 2013 sudah 1,14 juta rumah warga miskin yang dibangun menjadi layak huni.

"Kami terbiasa gotong royong membangun rumah warga. Tidak peduli warga dari partai apa, golongan apa, ormas mana. Kalau kondisinya memang harus dibantu ya, kami bantu," jelas Ganjar.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler