Dorong Beras Premium Jateng Jadi Merek Dagang ke Seluruh Indonesia, Ganjar: Ini Mesti Disebarkan

Sabtu, 31 Desember 2022 – 10:23 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kemeja putih) bersama para petani. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah mendorong beras premium andalan Provinsi Jateng menjadi merek dagang branded, yang tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Beras itu adalah Rojolele Srinuk asal Kecamatan Delanggu, Klaten, Jateng.

BACA JUGA: Komunitas Nelayan Pendukung Ganjar Bagikan Voucer Solar Hingga Makan Bersama di Sulsel

Adapun, beras Rojolele Srinuk telah dimuliakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), sehingga masa panen komoditas ini cenderung singkat dan tahan penyakit.

Rojolele Srinuk memiliki keunggulan rasa dan tekstur yang pulen.

BACA JUGA: 8 Pabrik Milik SIG Raih Penghargaan PROPER dari KLHK

Ganjar mengatakan, para petani lokal di Klaten sudah produktif menghasilkan beras unggulan Rojolele Srinuk ini.

Menurut Ganjar, dengan kualitas apik dan gizi yang menyehatkan, beras ini bagus dikonsumsi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Ganjar Serukan Gong Ceting di Hadapan Ibu-ibu & Remaja Wonosobo

"Ketika pemuliaan dari benih-benih yang bagus itu menghasilkan produktivitas yang tinggi, menurut saya mesti disebarkan. Saya sudah ambil sampelnya, bahkan teman-teman dari Jakarta ingin mereview, maka saya mintakan, masuk saja," ujar Ganjar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jateng, Kota Semarang, Jateng, Jumat (30/12).

Di seluruh Kabupaten Klaten, para petani telah menanam Rojolele Srinuk di 24 Kecamatan yang tersebar ke 123 titik.

Merek beras ini telah beredar di Pulau Jawa hingga Bangka Belitung dengan kisaran harga Rp 13.500 sampai Rp 14.500 per kilogram.

Oleh karena itu, Ganjar akan menggandeng Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah se-Jateng, perguraan tinggi, hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk 'mengepakan sayap' beras Rojolele Srinuk ke seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, politikus PDIP ini juga tidak menutup kemungkinan adanya produk lain yang dikembangkan.

"Dan yang menarik apa, HAKI-nya diperhatikan. Maka ada jaminan atas Hak Kekayaan Intelektualnya, sehingga si pembudidaya atau siapapun memegang patennya itu akan bisa mendapatkan nilai tambah dari banyak hal," sebut Ganjar.

Sebagai informasi, Rojolele Srinuk telah mendapatkan SK pelepasan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan nomor 481/HK.540/C/10/2019.

Selain itu, merk ini juga telah mendapat Hak Pelindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPT) Kementan nomor 00551/PPVT/S/2022.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler