Bantuan Mengalir, SBY 'Ngantor' di Padang

Data Sementara: BNPB Catat 390 Tewas, PBB Sebut 1.100

Jumat, 02 Oktober 2009 – 05:08 WIB
BENCANA - Kondisi rumah-rumah yang hancur dan nyaris rata dengan tanah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, akibat gempa Rabu (30/9) sore lalu. Foto: Hendra Ferdian/RP/JPNN.
JAKARTA - Pasca gempa berkekuatan 7,9 SR yang berpusat di sekitar daerah Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (30/9) sore, operasi penanganan bencana terus dikerjakan nyaris tanpa hentiMulai dari proses evakuasi korban gempa, pendataan, perawatan korban yang luka-luka, pendirian posko-posko dan dapur umum, pengaliran bantuan dan lain sebagainya, hingga saat ini masih terus dilaksanakan oleh berbagai elemen di lapangan.

Hingga saat ini, data resmi dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), sebagaimana yang dirilis di situsnya pada Kamis (1/10) pukul 23.02 WIB, jumlah korban tewas yang tercatat adalah 390 orang

BACA JUGA: Angkut Relawan, Pelni Sumbang Kapal

Data itu disebutkan berasal dari Satkorlak PB Provinsi Sumbar, serta merupakan angka yang tercatat hingga Kamis pukul 21.00 WIB
Rinciannya, sebanyak 197 orang tercatat tewas di Kota Padang, 21 orang di Kota Pariaman, 154 orang di Kabupaten Padang Pariaman, 7 orang di Kabupaten Pesisir Selatan, 7 orang di Kota Bukittinggi, serta 4 orang di Kota Solok.

BNPB juga mencatat jumlah korban luka-luka, yang terdata sejauh ini mencapai lebih dari 2.000 orang, selain juga menampilkan data perkiraan jumlah bangunan yang rusak

BACA JUGA: Wakil Rakyat Asal Sumbar Dilantik Dalam Suasana Duka

Untuk rincian korban luka, di Kota Padang disebutkan sebanyak 50 orang mengalami luka berat dan 1.590 luka ringan, 25 orang luka berat dan 500 luka ringan di Padang Pariaman, 8 orang luka berat di Pesisir Selatan, 4 orang luka berat di Bukittinggi, serta 4 orang luka ringan di Solok.

Angka yang jauh lebih besar justru disampaikan oleh pihak perwakilan lembaga internasional PBB, dengan jumlah korban tewas dikatakan sudah mencapai lebih dari 1.000 orang
Sebagaimana dirilis The New York Times, Kamis (1/10) malam yang telah di-update Jumat (2/10) dinihari WIB misalnya, John Holmes, Koordinator Aksi Kemanusiaan PBB, menyebutkan bahwa jumlah korban tewas telah mencapai 1.100 orang dengan ratusan lainnya masih terluka.

"(Dan) daya merasa angka ini akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya informasi yang bisa didapat," ungkap Holmes, yang memberikan keterangan dalam sebuah konferensi pers di kantor PBB, Kamis (1/10) itu

BACA JUGA: Antasari Disidang 8 Oktober

Dan memang seperti diketahui pula, hingga detik ini dengan tim relawan yan masih bekerja, lokasi-lokasi terparah saja masih belum semua selesai dievakuasi, serta belum semua daerah diketahui data pasti korbannya di Sumbar.

SBY di Lokasi, Bantuan Terus Mengalir
Sementara itu, sebagaimana juga telah diberitakan oleh sejumlah media massa, selain sejumlah besar tim evakuasi, penanganan bencana, tenaga medis, relawan dan sebagainya yang telah berangkat ke lokasi baik di Padang maupun Pariaman dan kawasan lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri pun akhirnya Kamis sore tiba di Sumbar bersama rombongan besarUsai menggelar rapat darurat terbatas yang juga dihadiri Wapres Jusuf Kalla di kawasan Halim Perdanakusumah, sekitar pukul 10.30 WIB kemarin, SBY dan rombongan diberitakan langsung berangkat ke Padang menggunakan pesawat kepresidenan Airbus A330-300 yang pagi itu baru saja mendaratkannya dari perjalanan ke AS.

Di Padang, SBY langsung disambut oleh Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan jajarannya, serta langsung langsung menggelar pertemuan koordinasi dengan aparat setempatBerikut kemudian bertemu Walikota Padang Fauzi Bahar dan aparatnya saat berkeliling ke lapanganBeberapa keputusan strategis darurat pun sempat diambil SBY saat itu juga, antara lain misalnya dengan meminta Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro untuk memastikan tersedianya pasokan bahan bakar di daerah bencana.

"Dalam keadaan darurat bencana, tentang kerusakan, lebih baik kita berpikirnya over estimate, ketimbang under estimate," ungkap SBY pula di sela-sela kunjungan dan koordinasi yang ia lakukan di Padang, sambil memberikan instruksi dan arahan kepada sejumpah pejabat pemerintah pusat maupun daerah.

Sepanjang sore hingga malam, SBY bersama Ani Yudhoyono dan rombongan pun lantas melanjutkan berkeliling mengunjungi lokasi bencana serta para korban yang dirawatHingga akhirnya, seperti diberitakan pula, SBY memutuskan bermalam di Padang dan akan berkantor sementara di kota ituSeperti dikatakan jubir kepresidenan Andi Mallarangeng, sejauh ini belum dipastikan sampai kapan SBY bakal berada di sana.

Akan halnya untuk bantuan, selain yang saat ini sudah mengalir dan masih dalam perjalanan ke lokasi bencana, berbagai lembaga pemerintahan maupun swasta dan kelompok masyarakat di tanah air pun, seperti diketahui terus membuka kantong-kantong sumbangan bantuan dan kepedulianBerbagai elemen bahkan juga melakukan aksi meminta sumbangan dengan turun ke jalan di beberapa kota, antara lain dari kalangan mahasiswa dan LSM misalnyaDiperkirakan, jutaan hingga miliaran rupiah - termasuk bantuan resmi pemerintah - diyakini saat ini terus mengalir untuk bencana ini.

Bentuk kepedulian dan penggalangan bantuan juga tak terkecuali datang dari warga Indonesia di luar negeriDari Sydney, Australia misalnya, organisasi Minang Saiyo yang ada di negeri itu sejak Kamis pagi juga sudah ikut mengedarkan informasi pengumpulan sumbangan itu, antara lain melalui milis-milisMinimal hingga Kamis (1/10) malam, dalam waktu kurang dari 24 jam, sementara sudah tercatat jumlah sumbangan yang terkumpul sebesar 1.350 dolar Australia (sekitar Rp 11.308.916 dengan kurs Rp 8.374, Red), yang akan bertambah dengan masih terus beredarnya informasi bantuan tersebut(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Papua Barat Ancam Walk Out


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler