Bantuan RI untuk Palestina Sudah Sampai

Senin, 05 Januari 2009 – 12:00 WIB
Seorang relawan PMI memasang spanduk bantuan RI untuk Palestina.
JAKARTA – Bantuan Departemen Kesehatan yang dibawa oleh 15 relawan asal Indonesia telah disampaikanKonfirmasi tersebut dikemuakan oleh Dr

BACA JUGA: Rudal Hamas Hantam Instalasi Nuklir Israel

Lucky Tjahjono, M.Kes yang merupakan salah satu anggota tim perwakilan dari Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan.
“Kita sedang di Aqaba (kota di wilayah semenanjung selatan Jordan) jam 4 sore
Saat ini sedang menunggu izin masuk Mesir

BACA JUGA: Makan Siang, 20 Polisi Dihabisi

Tim dalam keadaan baik, bantuan juga telah disampaikan,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jawa Pos Minggu (4/1).
Lucky mengemukakan, sesuai jadwal, tim akan segera memasuki Ibukota Mesir, Kairo pada tanggal 4 Januari 2009
“Insya Allah malam nanti kami akan tiba di Kairo,” lanjutnya

BACA JUGA: Komandan Hamas Terbunuh


Rencananya di Kairo, tim akan melakukan pertemuan dan diskusi tentang situasi terkini di KBRI KairoKemudian tanggal 5 Januari 2009 melakukan pertemuan dan berdiskusi tentang kemungkinan pendirian field hospital dan pengiriman tim medis Indonesia dengan Departemen Luar Negeri Mesir Urusan Palestina.
Sementara Tanggal 6 Januari 2009 melakukan peninjauan ke lokasi untuk pendirian  field hospital kemudian tanggal 7 Januari 2009 melakukan pemantapan Rencana Aksi Pendirian field hospital dan tanggal 8 Januari 2009 Tim Aju kembali ke Indonesia dengan membawa seluruh informasi tentang kebutuhan bantuan yang di perlukan oleh Palestina, yang akan ditindak lanjuti dengan pengiriman bantuan berikutnya.
Sebelumnya, tim yang dipimpin oleh Kepala Pusat Komunikasi Depkes DrRustam SPakaya, MPH itu telah bertemu dengan Tim PBB di Yordania yang dipimpin Peter FordDalam pertemuan dibicarakan kondisi terakhir di Jalur Gaza Palestina dan kemungkinan tim medis Indonesia untuk masuk ke wilayah konflik tersebut guna memberikan bantuan bagi warga di sana.
Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai kesulitan Tim Medis Indonesia untuk masuk ke Jalur Gaza karena untuk masuk ke sana diperlukan izin dari IsraelPadahal, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara tersebutPeter juga menjelaskan kondisi di Gaza yang amat tidak amanSejauh ini delapan staf PBB tewas di Gaza akibat serangan IsraelKeamanan bagi pekerja kemanusiaan di Gaza juga amat tidak kondusif.
Kondisi warga di Gaza, lanjut Peter, seperti tahanan kotaDalam 24 jam terakhir banyak warga asing yang keluar, terutama menuju ke MesirIni terjadi karena rumor yang beredar serangan darat akan segera dilakukan Israel
Sayangnya, Israel tidak membuka perbatasan Gaza dengan Mesir bagi warga yang ingin mendapatkan pertolonganPBB juga kesulitan untuk mengirim bantuanGudang-gundang PBB untuk menyimpan bantuan sudah kosongTiga rumah sakit di Gaza juga sudah penuh pasien dan kini mulai kekurangan obat-obatan.
Selain Lucky dan Rustam turut serta dalam tim tersebut Aidil Chandra Salim (Deplu), DrJoserizal Jumalis, SP.BO (Mer-C)  DrMursalin (Mer-C), DrArif Rahman (Muhammadiyah), Agus Kooshartoro (BSMI), dan Basuki Supartono (BSMI)Kemudian rekan-rekan wartawan yakni Mahendro Wisnu Wardono (Metro TV), Sahlan Basir (TVRI), Andy Jauhari (LKBN Antara) Ismail Fahmi (TV-One), Firtra Ratory (TV-One), Hanibal Widada Yudya Wijayanta (Anteve), serta Nirzam Fahmi (Trans TV)(iw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Halau Bajak Laut Somalia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler