jpnn.com, JAKARTA - Analis komunikasi politik Hendri Satrio menilai Ketua DPR RI Puan Maharani sudah memiliki banyak pengalaman di politik, sehingga politikus PDI Perjuangan itu layak menjadi Capres 2024.
Semisal, Puan Maharani sudah pernah menjabat pimpinan Fraksi PDIP, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dan Ketua DPR RI.
BACA JUGA: 12 Nama Komisioner KPU-Bawaslu Disahkan DPR, Ini Harapan Mbak PuanÂ
Berdasarkan jabatan itu, kata Hensat sapaan akrab Hendri Satrio, tentu banyak karya yang dihasilkan Puan untuk rakyat. Hanya saja, kinerja itu kurang tersampaikan dengan baik ke publik.
"Dengan kata lain karena dia (Puan, red) punya gagasan atau narasi dan hasil karya, itu saja yang dipamerkan pada masyarakat," kata Hensat saat diskusi Indonesia Point bertajuk ‘Bedah Komunikasi Politik Puan Maharani’ di Jakarta, Jumat (16/2).
BACA JUGA: Harapan Puan Maharani soal Posisi TNI dan Polri di IKN Nusantara
Selain itu, kata dia, Puan adalah cucu dari Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno. Tentu alumnus Universitas Indonesia (UI) itu memiliki pemikiran yang alamiah mirip Presiden pertama RI itu.
Namun, Hensat, seperti hasil kerja semasa menjadi pejabat, pemikiran politik Puan sebagai cucu Bung Karno tidak pernah diketahui publik.
BACA JUGA: Puan: Pemindahan IKN ke Kaltim untuk Pemerataan Pembangunan
"Nah, saatnya sekarang, hal-hal itu harus beliau sampaikan, beliau keluarkan, komunikasikan pada masyarakat luas sehingga betul-betul beliau dikenal,” ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu.
Menurut dia, Puan tidak perlu melakukan pencitraan berlebihan ke masyarakat menuju 2024.
Puan, disarankan Hensat untuk membicarakan kebijakan yang bisa menguntungkan rakyat kecil demi menaikkan elektabilitas menuju 2024.
Dia mengambil contoh pernyataan Puan yang menilai pemerintah tidak sensitif terkait keputusan mengenai Jaminan Hari Tua.
Kritik Puan mengenai JHT kata Hendri sangat positif dan memiliki dampak luas mengenai kiprah Puan sebagai Ketua DPR RI yang memihak rakyat.
“Itu bagus sekali. Ada punchline di sana. Tinggal sekarang bagaimana itu dikuatkan. Misalnya beliau sebagai Ketua DPR RI bisa meminta Ketua Komisi terkait ketenagakerjaan untuk memanggil menterinya," tutur Hensat.
Selain itu, kata Hensat, Puan perlu banyak melakukan dialog atau pertemuan dengan masyarakat hingga berbicara dengan rekan media agar elektabilitas wanita kelahiran Jakarta itu terus menanjak.
"Sebab, hal itu cara yang paling baik untuk memamerkan baik gagasan atau narasi serta hasil kerja yang selama ini sudah dilakukan,” beber dia. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan