Gawat ! Banyak Ibu Hamil Terjangkit Hepatitis B

Minggu, 21 Juli 2019 – 13:25 WIB
Ilustrasi darah hepatitis. Foto : Pixabay

jpnn.com, SIDOARJO - Waspada terhadap penyakit menular terus didengungkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Jatim. Salah satunya adalah hepatitis.

Sebab, di Kota Delta banyak warga yang memiliki virus hepatitis reaktif. Terutama hepatitis B.

BACA JUGA: Nekat Berangkat Haji Saat Hamil 4 Minggu

Berdasar data, pada tahun ini mulai Januari hingga Mei, sudah ditemukan 295 orang yang mengidap virus tersebut.

Sebagian besar adalah ibu hamil (bumil). Jumlahnya mencapai 268 orang. Hal itu juga terjadi pada tahun lalu.

BACA JUGA: Masuk Asrama, Calon Jemaah Haji Kena Skrining Hepatitis

Pada 2018, ditemukan 680 bumil yang virus hepatitisnya reaktif. Karena itu, mereka perlu mendapatkan pengobatan.

BACA JUGA : Waspada, Wabah Hepatitis Sudah Menyerang Wilayah Ini

BACA JUGA: Sepanjang Tahun Ini Sudah Ada 105 Pasien Kena Wabah Hepatitis B

Dinkes pun senantiasa mengimbau para bumil agar menjalani pemeriksaan lengkap. Terutama yang menyangkut penyakit menular wajib dilakukan. Sembilan pemeriksaan terhadap ibu hamil harus dijalani.

''Terutama pemeriksaan darah,'' kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.

Dengan pemeriksaan tersebut dapat diketahui, seorang bumil mengidap hepatitis atau tidak. Juga penyakit menular lain seperti HIV/AIDS.

Karena itu, dinkes memperhatikan para ibu hamil dengan ekstra. Mereka yang terindikasi memiliki virus penyakit menular dipantau terus kondisi kesehatannya.

Sebab, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Sidoarjo dr M. Atho'illah, ibu yang terkena virus hepatitis bisa menyebarkan virus tersebut kepada bayi.

BACA JUGA : 3 Kiat agar tak Tertular Hepatitis A

Itu terjadi pada saat proses kelahiran. Dia menyebutkan, bumil yang terkena hepatitis B akut memiliki risiko penularan 90 persen.

''Rentan menular kepada bayi yang mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Beratnya kurang dari 2,5 kilogram. Juga pada bayi yang lahir prematur,'' paparnya.

Untuk meminimalkan penularan, lanjut dia, persalinan yang dianggap lebih aman adalah operasi Caesar. Selanjutnya, untuk kasus hepatitis A dan C, Atho'illah menyatakan tidak ada.

''Kami berharap berlangsung selamanya,'' ucapnya.

Agar tidak tertular hepatitis, warga diharapkan menjaga kesehatan. Salah satu caranya adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Masyarakat harus rajin mencuci tangan sebelum makan. (may/c22/dio/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Kiat agar tak Tertular Hepatitis A


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler